JogjaKUSejarah

Pesanggrahan Warungboto Situs Yang Terlupakan

0
artefak kuno
ilustrasi situs warung boto

Nama Pesanggrahan Warungboto sepertinya lepas dari perhatian masyarakat Yogyakarta maupun para wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Keberadaan situs ini sebetulnya memiliki kaitan yang erat dengan sejarah Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan memiliki fungsi yang hampir sama dengan Kompleks Istana Air Taman Sari.

Pesanggrahan Warungboto atau Istana Air Warungboto terletak di tepi Jalan Veteran, Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta. Pesanggrahan Warungboto dibangun oleh Hamengku Buwono II tahun 1800-an, yang dibuktikan melalui nama bangunan dalam sebuah tembang macapat yang berkisah tentang Hamengku Buwono II. Dalam tembang tersebut, bangunan ini tidak disebut dengan nama Pesanggrahan Warungboto, tetapi Pesanggrahan Rejowinangun.

Pesanggrahan Warungboto ini belum mengalami pemugaran dan pengelolaan sebagai kawasan wisata layaknya situs bersejarah lain yang ditemukan di Kota Yogyakarta. Pesanggrahan Warungboto terdiri dari dua tingkat atau lantai. Lantai paling depan atau atas terdapat bangunan yang sudah tidak utuh yang berbentuk bujur sangkar yang disebut bangunan Bangsal. Posisi lantai atas sejajar tingginya dengan jalan umum yang melintas di depannya. Sepertinya seiring berjalannya waktu area pemukiman dan jalan umum di sekitar situs Warungboto bertambah tinggi karena penimbunan tanah untuk meninggikan lokasi.

Di Area Taman Air Warungboto dulunya terdapat dua kolam dimana kolam pertama berbentuk lingkaran dengan diameter 4,5 meter dengan sumber pancuran air (umbul) dan kolam kedua berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 10×4 meter. Kedua kolam tersebut saling berhubungan dengan saluran air yang terdapat diantara keduanya.

Bila dilihat tata letak dan desain bangunannya, sebetulnya Situs Warungboto tidak kalah indahnya dengan Istana Air Taman Sari yang telah direnovasi. Namun karena nasibnya terbengkalai dan belum mengalami renovasi, bangunan situs hanya tampak seperti bangunan rumah yang runtuh.

Apel dan sayuran hijau turunkan resiko penyakit paru-paru

Previous article

Masjid Taqwa Wonokromo, Tempat Berkumpulnya Gerilyawan RI

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in JogjaKU