Kab GunungkidulNews

Gunung Kidul masih kekurangan mobil pemadam kebakaran

0
9 hydrant kampung
Pos Pemadam Kebakaran

Starjogja.com, Gunung Kidul – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran Gunungkidul saat ini masih kekurangan armada pemadam kebakaran atau damkar. Akibatnya upaya pemadaman kebakaran, khususnya di daerah-daerah plosok belum optimal.

Kepala UPT Pemadam Kebakaran Gunungkidul, Diyono, mengatakan, damkar yang dimiliki saat ini ada berjumlah tiga unit. Dan tiga unit damkar tersebut mencakup seluruh wilayah di Kabupaten Gunungkidul. Diakuinya semula terdapat empat mobil, namun satu unit mobil damkar saat ini dalam kondisi rusak.

Dengan jumlah tersebut, dia menilai tidak ideal dibandingkan luas wilayah cakupan penanganan kebakaran yang tergolong luas, di Kabupaten Gunungkidul. “Hanya ada tiga damkar untuk mengkover wilayah Gunungkidul. Padahal luas Gunungkidul itu sekitar 46% dari wilayah DIY,” kata dia Senin (4/9/2017), dilansir dari Harianjogja.com.

Selain masalah sarana dan prasanana, pihaknya juga kekurangan SDM pemadam kebakaran. Hingga kini hanya terdapat delapan personel pemadam kebakaran yang berjaga rutin setiap hari, terdiri dari tiga driver, dan lima operator.

Masalah lain adalah tidak adanya pos pembantu yang beroperasi di daerah-daerah pinggir yang jauh dari pusat kota. sehingga menghambat upaya penanganan kebakaran, sehingga menjadi tidak optimal.

Dalam Permendagri terkait penanganan kebakaran disebutkan bahwa wilayah cakupan kebakaran adalah 7,5 kilometer. Lebih dari itu, dibutuhkan pos pembantu yang akan membantu penanganan kebakaran.

“Jarak yang jauh, membuat kita yang ada di pusat kota Wonosari, terpaksa menempuh waktu yang cukup lama untuk memadamkan api. Padahal, dalam penangana kebakaran ini masalahnya waktu. Kalau lambat, habislah,” ujarnya.

Pihaknya pun setidaknya membutuhkan empat pos pembantu. Dirinya juga sudah mengusulkan pembangunan pos pembantu di daerah Karangmojo, Paliyan, Tepus, dan Kecamatan Patuk, Gunungkidul. (Am)

Masalah pluralisme, perbatasan, dan kewarganegaraan, menjadi faktor terjadinya konflik Rohingya

Previous article

Burung Punglor Icon Sleman

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *