Kab KulonprogoNews

Kulon Progo surplu produksi ikan lele

0
pengasapan ikan lele
lele (JIBI)

Starjogja.com, Kulon Progo – Produksi ikan lele di Kabupaten Kulon Progo, mengalami surplus lebih dari 8.000 ton per tahun seiring semakin luasnya lahan budi daya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo Sudarna di Kulon Progo, Rabu mengatakan produksi rata-rata per tahun sekitar 13.000 ton, sedangkan konsumsi masyarakat Kulon Progo di bawah 5.000 ton per tahun.

“Jumlah produksi lele di Kulon progo dalam satu tahun melebihi jumlah lele yang dikonsumsi masyarakat. Permintaan pasar masih di bawah jumlah produksi,” kata Sudarna, seperti dikutip dari Antara.

Ia mengatakan produksi lele yang dijual petani ikan berkisar tujuh kuintal hingga 1,1 ton per hari. Surplus lele yang terjadi di Kulon Progo kemudian dijual untuk memenuhi permintaan ikan di pasar-pasar daerah sekitar.

Saat ini, kata Sudarna, DKP tidak menargetkan adanya panen raya ikan karena akan menjatuhkan harga ikan di tingkat petani. Bantuan yang diberikan kepada petani juga tidak dilakukan bersamaan, supaya hasil panen dapat dijual secara berkelanjutan.

“Kami tidak mengutamakan panen raya ikan, tapi mampu memenuhi permintaan pasar setiap hari secara berkelanjutan. Permintaan pasar menjadi kata kunci supaya petani mendapat keuntungan wajar dan budi daya terus berlanjut,” katanya.

Kabid Perikanan dan Budi Daya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo Leo Handaka mengatakan potensi pasar ikan di Kabupaten Kulon Progo masih terbuka lebar. Saat ini, sisa surplus ikan selanjutnya dijual di sejumlah daerah, misalnya di Kota Yogyakarta, Kebumen dan Jawa Timur.

“Kami menargetkan pada 2017 dapat mencapai 14.000 ton. Kami optimistis target tersebut dapat tercapai melihat geliat pertumbuhan pembudi daya ikan cukup tinggi,” katanya.

Ia mengatakan DKP membantu pemasaran produksi ikan dari pembudi daya. Program Bela Beli Kulon Progo, juga diarahkan dalam program dan pemasaran produk perikanan.

“Banyak produksi ikan dari pokdakan yang dijual di internal masyarakat Kulon Progo, khususnya poduksi ikan lele,” kata dia.

Menurut dia, Kulon Progo mulai dirasa perlu untuk melirik perikanan budi daya nila air tawar dengan sistem terpal, karena dinilai efektif dan efisien dalam meningkatkan hasil perikanan budi daya sekaligus kesejahteraan masyarakat. (Am)

Cek ! Berikut Jadwal Pemadaman Listrik

Previous article

Kekurangan tukang, pembangunan hunian relokasi tidak signifikan

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *