Kota JogjaNews

LINTAS KOTA : Pengelola Kebun Binatang Harus tingkatkan Edukasi Pengunjung

0
Taman Safari Yogyakarta

STARJOGJA, JOGJA – warganet dibuat geram dengan kelakukan muda-mudi di Taman Safari Indonesia (TSI). Betapa tidak, tanpa rasa bersalah mereka mencekoki beberapa hewan di sana dengan cairan berwarna merah, yang diduga sebagai minuman keras yang mengandung alkohol sebesar 14 persen.

Salah satu pelaku bahkan sempat merekam video aktivitas mereka tersebut, dan mengunggahnya di akun media sosial pribadinya. Video tersebut pun viral di internet dan banyak orang yang kemudian mengecam aksi tak bertanggung jawab tersebut.

Menanggapi kejadian tersebut, pihak manajemen Taman Safari Indonesia mengecam keras, dan melaporkan pelakunya kepada Polisi, karena tindakan tersebut melanggar hak asasi hewan (animal wellfare).
Sejatinya manajemen TSI sudah membuat peraturan bagi semua pengunjung sebelum masuk dan berwisata, di antaranya dilarang menghentikan kendaraan dan turun dari mobil saat berkeliling melihat koleksi hewan.

Namun mengapa hal ini masih bisa terjadi ?

Ada beberapa pihak yang justru menuntut pihak manajemen Taman Safari Indonesia untuk bertanggungjawab terhadap peristiwa tersebut, karena mereka dinilai lalai dan melakukan pembiaran terhadap para pengunjung untuk memberikan makanan kepada para satwa, padahal seharusnya pihak TSI lah yang bertanggung jawab atas kebutuhan makanan satwa. Belum lagi para pedagang banyak menjual bebas pakan untuk satwa di TSI.

Kepala Investigasi Yayasan Scorpion Indonesia, Marison Guciano mengatakan, perbuatan pengunjung yang memberikan miras kepada Rusa merupakan perbuatan tercela. Namun, tak bijak jika pengunjungnya saja yang disalahkan, karena dirinya melihat juga ada kelemahan pada manajemen Taman Safari Indonesia.

Senada dengan yang disampaikan oleh Marison, Angelina dari Animal Friend Jogja juga mengungkapkan bahwa kurang tegasnya manajemen Taman Safari Indonesia dalam pengawasan terhadap pengunjung, menjadi salah satu faktor penyebab peristiwa pemberian minuman keras pada satwa bisa terjadi.

Angelina menekankan, manajemen Taman Safari maupun Kebun Binatang lain, agar lebih mengedepankan fungsi edukasi kepada masyarakat supaya pengunjung lebih cerdas sekaligus juga menekankan fungsi konservasi yang dilakukan oleh instansi tersebut. Selain itu, upaya tersebut juga harus mendapatkan dukungan dari para pengunjung, dengan bersama-sama menjaga keasrian lingkungan dan kesehatan serta keselamatan satwa. (DGW/DEN)

 

sumber gambar: suara.com

 

Vokalis payung teduh hengkang

Previous article

Ilmuwan temukan mumi dari zaman Romawi-Yunani

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja