Kab GunungkidulNews

Warung Makan di Gunungkidul Ini Gratiskan Warga yang Tidak Mampu

0

STARJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL .Banyak cara berbagi dengan sesama. Tak melulu dengan materi, bisa juga dengan memberi makan secara cuma-cuma. Seperti yang dilakukan rumah makan Sego Abang Gunungkidul (SAG) yang terletak di Jalan Ring Road Selatan, Desa Siraman, Kecamatan Wonosari.

Rumah makan berdesain kuno ini mempersilakan siapa pun yang merasa kurang mampu untuk makan tanpa membayar alias gratis. Yang berbeda, apabila di tempat-tempat lain menyediakan makan gratis hanya pada hari tertentu, SAG justru memberikan setiap hari.

 

Rumah makan yang berdiri sejak Februari 2017 lalu ini menyajikan menu khas Gunungkidul seperti, gudeg, sayur lombok ijo, lodeh terong dan masih banyak lagi.

Salah seorang karyawan SAG, Dwi Ayu Setyowati (23) mengungkapkan konsep makan gratis sendiri sudah dilakukan sejak awal berdirinya rumah makan tersebut. Ide itu langsung dari sang pemilik yaitu dr Iip Wibawa Putra. “Berbagi itu indah, begitu pak Iip selalu bilang ke kami,” kata Ayu, Jumat (25/5/2018).

Masih banyaknya warga miskin di Gunungkidul menjadi latar belakang konsep makan gratis tersebut. Untuk itu dengan adanya pemberian makan gratis, para kaum dhuafa ini bisa menyisihkan penghasilan yang didapatkannya untuk ditabung atau digunakan untuk keperluan lainnya.

“Harapannya nanti dengan makanan bergizi ini,mereka lebih giat bekerja dan mendapatkan nafkah untuk bisa mencukupi kebutuhan keluarga dan yang jelas menabung,” urainya.

Ditambahkannya, SAG tidak hanya memberikan kepada mereka yang meminta saja. Namun juga ketika didapati ada orang yang terlihat membutuhkan dan melintas depan warung maka karyawan SAG akan memberikannya nasi.

“Kalau dinominalkan paling Rp10.000. Mereka biasanya satu porsi saja cukup. Belum ada yang pernah minta lebih,” imbuh dia.

Diceritakan oleh Dwi, dengan bersedekah tersebut bukan kerugian yang didapat melainkan bertambahnya omzet penjualan setiap bulannya. Meskipun dirinya hanya karyawan, namun ia paham betul rasanya berbagi.

“Saya hanya bekerja disini, tapi rasa berbagi itu justru menjadi berkah dan kami juga ikut merasakannya,” kata dia.(DEN/HARIANJOGJA)

Mahasiswa UNY Hadirkan Mesin pemanggang Ikan Berbasis Hybrid Energy

Previous article

Puasa Sebelum “Medical Check-Up”, Buat Apa?

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *