NewsPendidikan

Tim Pemeriksa Bangunan UGM Periksa Kondisi Rumah Sakit Pasca Gempa di Lombok

0
Tim Disaster Response Unit (DERU) UGM, telah melakukan pemeriksaan keamanan gedung untuk mendukung pelayanan kedaruratan setelah bencana gempa bumi di Lombok
Ilustarasi : Tim Disaster Response Unit (DERU) UGM di Lombok NTB ( FOTO : Humas UGM)

STARJOGJA.COM, SLEMAN – Tim Disaster Response Unit (DERU) UGM, telah melakukan pemeriksaan keamanan gedung untuk mendukung pelayanan kedaruratan setelah bencana gempa bumi di Lombok, Selasa (7/8). Tim pemeriksa bangunan dari UGM telah memeriksa enam gedung rumah sakit (RS) di Kota Mataram.

“Pemeriksaan meliputi RS Kota Mataram, RSUD Propinsi, RS Akademik UNRAM, RSJ Mataram, RSAD, dan RS Bhayangkara,” ujar Ashar Saputra, ST., MT., Ph.D., Dosen Teknik Sipil UGM yang turut menjadi anggota tim DERU, ketika dihubungi Rabu (8/8).

Tujuan pemeriksaan ini yaitu untuk memeriksa keamaanan terutama selama masa tanggap darurat. Ashar mencontohkan RS Kota Mataram yang sebelumnya tidak berfungsi. Ia mengungkapkan bahwa RS tersebut setelah diperiksa, akhirnya bisa berfungsi kembali.

Pascagempa 7 SR, Wisatawan Asing Ramai-ramai Tinggalkan Lombok

Hal itu karena  hasil pemeriksaan bisa menunjukkan bangunan mana saja yang aman. “Terutama ruang untuk operasi yang sangat diperlukan, berkat pemeriksaan itu bisa difungsikan kembali,” ujarnya.

Dengan adanya pemeriksaan ini, pasien yang dirawat di tenda perlahan-lahan mulai dipindahkan ke dalam setelah diberi penjelasan mengenai keamanan bangunan. “Korban bisa mendapatkan perawatan yang lebih baik di dalam rumah sakit,” ungkapnya.

Tim pemeriksa bangunan merupakan tim tambahan yang dikirim UGM untuk membantu korban gempa bumi di Lombok. Tim yang terbentuk dari Departemen Teknik Sipil UGM ini memiliki tugas untuk melakukan asesmen terhadap kondisi bangunan yang terdampak gempa.

Ashar mengungkapkan ke depan UGM akan terus mengirimkan bantuan, baik teknis, non teknis, dan logistik. “Ini merupakan salah satu bentuk pengabdian UGM kepada rakyat Indonesia,” pungkasnya.

Dilansir dari Antara, Warga yang jadi korban tewas karena gempa 7 skala richter di daerah Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, mencapai 347 orang. Jumlah ini berdasarkan laporan dari para camat dan Bupati Lombok Utara.

Data sementara korban meninggal dunia tersebar di Kecamatan Gangga 54 orang, Kayangan 171 orang, Bayan 11 orang, Tanjung 54 orang, dan Pemenang 57 orang.

MAPAGAMA Lakukan Riset di Negeri Piliana Maluku

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News