News

Antisipasi Pemerintah Hadapi Resesi Global

0
mengatur keuangan
Ilustrasi pengaturan keuangan (Sumber : Freepik)

STARJOGJA.COM, Info – Resesi 2023 telah membayangi sepertiga negara dunia menurut lembaga internasional. Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo menyatakan, walau Indonesia tidak termasuk dalam sepertiga negara resesi tahun depan, pemerintah sudah melakukan antisipasi terhadap prediksi.

“Kita sudah antisipasi. Dengan prediksi yang baik diharapkan kita bisa terus menjaga momentum pemulihan ekonomi,” kata Prastowo dalam  Forum Merdeka Barat 9 (FMB9), Jumat (21/10/2022).

Baca Juga : Tips Pengelolaan Keuangan Hadapi Ancaman Resesi 2023 Dari Pakar UGM

Guna menghadapi badai resesi pada tahun depan, pemerintah telah mempersiapkan APBN 2023. APBN 2023, kata dia, disiapkan untuk membangkitkan optimisme sekaligus menjaga kewaspadaan, di mana pemerintah telah mulai dengan melakukan reformasi subsidi BBM. Prastowo menuturkan, alokasi yang dapat dihemat akan digunakan untuk belanja produktif, termasuk penguatan perlindungan sosial (perlinsos).

Tahun depan, pemerintah disebut bakal berfokus pada beberapa sektor prioritas, seperti peningkatan kualitas SDM, menangani stunting dan tingkat kematian ibu anak, infrastruktur kesehatan dan digital, industri yang direvitalisasi, dan ekonomi hijau dengan meningkatkan pendapatan negara dan juga spending better.

“Ini yang dirancang di 2023. Harapannya, ini akan in line dengan semangat Presidensi G20 dimana kita ingin mendorong dan mengajak global untuk dapat pulih bersama dan bangkit lebih kuat,” pungkasnya.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo juga memastikan stabilitas sistem keuangan di tengah gejolak ekonomi global yang tinggi.

“BI berpandangan stabilitas sistem keuangan berada dalam kondisi yang terjaga di tengah perlambatan ekonomi dunia, tingginya inflasi global, serta agresifnya pengetatan moneter negara maju,” katanya dalam acara Peluncuran Buku Kajian Stabilitas Keuangan No. 39, Jumat (21/10).

Perry mengatakan, perekonomian Indonesia yang tercatat sebesar 5,44 persen pada kuartal II/2022, mendukung stabilitas sistem keuangan.

 


Sumber : Bisnis

Bayu

Teknologi Inovasi Sharp untuk Perubahan Positif

Previous article

OPINI : Masyarakat Merasakan Langsung Dampak Pembangunan Infrastruktur

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News