Kota JogjaNews

Kemarau, Penjualan AC Dan Almari Es Di Jogja Meningkat

0

Sejumlah pengusaha peralatan elektronik rumah tangga berharap musim kemarau ini penjualan almari es dan pendingin udara atau air conditioner (AC). Pasalnya, penjualan barang-barang elektronik saat ini tidak menggembirakan dibandingkan tahun lalu.

Direktur Utama A Takrib Rohzy Guntoro mengatakan, saat ini penjualan almari es maupun AC mulai mengalami kenaikan. Kenaikan penjualan kedua peralatan tersebut mulai terjadi seiring dengan masuknya musim kemarau beberapa waktu lalu.

“Kenaikannya memang tidak terlalu besar. Baik AC maupun almari es, masing-masing hanya mengalami kenaikan sebesar lima persen saja. Tetapi, itu cukup membantu,” ujar Guntoro.

Sementara, untuk produk peralatan perumahan lainnya seperti home theater, media player, mesin cuci, dan lainnya penjualannya cenderung stagnan bahkan turun. Dia berharap, untuk mampu meningkatkan penjualan pemerintah segera memberikan stimulus.

“Selain itu, proyek-proyek pengadaan AC atau peralatan lainnya segera dilakukan. Ini sudah masuk triwulan ketiga. Seharusnya sudah dilakukan tapi sampai saat ini belum,” tandasnya.

Terpisah, Premium Consultant Brand Shop LG Khalid Karib mengatakan, selama musim kemarau ini penjualan almari es cukup membantu penjualan elektronik di tempatnya. Hanya saja, dibandingkan produk satu pintu, banyak konsumen yang memilih almari es dua pintu.

Padahal, harga almari es dua pintu mengalami kenaikan antara Rp500.000 hingga Rp1 juta per unit dengan rata-rata kenaikan penjualan sekitar 5%. “Untuk harga almari es satu pintu tidak ada kenaikan. Tetapi, penjualannya susah karena produksinya juga dikurangi. Untuk harga almari es dua pintu mulai Rp3,2 juta tergantung tipenya,” jelas Khalid.

Berbeda dengan almari es, penjualan AC di tempatnya justru tidak menggembirakan. Padahal, harga AC tidak mengalami kenaikan. Untuk AC kapasitas 0,5 PK harganya sekitar Rp2,7 juta sementara kapasitas 1,5 PK hanya dibanderol Rp2,9 juta.

“Untuk kapasistas 2 PK lebih, kami memang tidak menawarkan. Sebab, penjualannya tidak menggembirakan,” akunya.

Di sektor Audio harga jualnya juga tidak mengalami kenaikan di kisaran Rp1,5 juta hingga Rp2,5 juta. Dia beralasan, peminat audio tidak sebanyak peminat televisi. Kondisi tersebut menyebabkan produksi televisi lebih banyak dibandingkan produksi audio.

“Untuk Home theater harganya dikisaran Rp2,3 juta tergantung jenisnya. Sementara, mesin cuci harganya sekitar Rp2,4 juta atau naik dari sebelumnya sebesar Rp2,1 juta. Penjualan mesin cuci ini turun lima persen karena kemarau,” tutur Khalid.

Liga Champions Eropa, Ini Peta Persaingan Setiap Grup

Previous article

Pameran Komputer Yogykakomtek Jadi ‎Ajang Wisata IT Pertama Di Jogja

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja