Flash InfoTechno

Ini Penjelasan Ilmuwan soal Indera Keenam

0
youtube.com

Starjogja.com, Yogyakarta – Apakah manusia memiliki indera keenam? Seorang Postdoctoral Researcher di Clinical Neurosciences Universitas Oxford, baru-baru ini menjelaskan mengenai bagaimana pikiran bisa memanipulasi diri sendiri. Tak dipungkiri, terkadang kita memiliki perasaan bahwa ada seseorang yang mengawasi gerak-gerik,  bahkan jika tidak melihat langsung keberadaan mereka.  Bagaimana hal ini bisa dijelaskan tanpa menggunakan penjelasan psuedoscientific (keyakinan) seperti indera tambahan atau indera keenam?

Dr Harriet Dempsey-Jones, Postdoctoral Researcher di Clinical Neurosciences Universitas Oxford menjelaskan, bagaimana pikiran kita bisa memanipulasi. Mekanisme yang mendeteksi mata dan menggeser perhatian terhadap kita mungkin bawaan.  Bayi berusia 2-5 hari lebih memilih menatap wajah dengan tatapan langsung, misalnya. Ini bukan hanya otak yang khusus menggambarkan tatapan orang lain. Mata kita juga sangat dibentuk untuk menangkap perhatian dan mudah mengungkapkan arah tatapan mata.

Memang, struktur mata manusia berbeda dari hampir semua spesies lain. Daerah dari mata manusia sekitar pupil (sclera) sangat besar dan benar-benar putih. Hal ini, membuatnya mudah untuk membedakan arah tatapan seseorang. Dalam banyak hewan justru sebaliknya, sclera lebih gelap. Akan tetapi mengapa tatapan mata begitu penting sehingga perlu semua proses khusus ini?

Dilaporkan, pada dasarnya, mata membawakan wawasan tentang kapan sesuatu yang berharga terjadi. Perubahan perhatian dari orang lain dapat mencerminkan pengalihan sejalan dengan pandangan mereka. Perhatian tinggi untuk menatap diperkirakan telah berevolusi untuk mendukung interaksi kooperatif antara manusia, dan dikatakan dapat membentuk landasan bagi keterampilan sosial yang kompleks. Gangguan pengolahan tatapan mata yang normal terlihat di berbagai kondisi.

Kita mungkin tidak menyadari, tetapi tatapan mata dapat mempengaruhi sesuatu yang begitu primitif, karena reaksi psikologis manusia untuk orang lain. Ini adalah isyarat besar dalam membangun dominasi sosial. (Okezone)

Buku Ini Ajak Pembaca ke Masa 80-an

Previous article

Kopi Itu Minuman yang Seksi

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Flash Info