JogjaKUSejarah

Nyi Ageng Serang Pahlawan Perempuan dari Serang

0

Nyi Ageng Serang terlahir dengan nama asli Raden Ajeng (RA) Kustiyah Wulaningsih Retno Edhi. Nyi Ageng Serang merupakan putri dari Pangeran Natapraja, seorang penguasa daerah Serang, Jawa Tengah yang juga merupakan Panglima Perang Sultan Hamengku Buwono I.

Nyi Ageng juga merupakan salah satu keturunan dari Sunan Kalijaga. Selain itu, ia juga mempunyai seorang cucu yang kelak akan menjadi seorang pahlawan, yakni R.M. Soewardi Surjaningrat atau Ki Hadjar Dewantara.

Menyimpang dari adat kebiasaan yang masih kuat, Nyi Ageng Serang yang merupakan seorang wanita yang rajin mengikuti latihan-latihan kemiliteran dan siasat perang bersama-bersama dengan para prajurit pria. Ia pun sering ikut ayahnya turun ke medan perang untuk melawan penjajah. Hingga, setelah ayahnya wafat, ia kemudian diangkat menggantikan kedudukan sang ayah sebagai penguasa Serang. Lalu ia diberi gelar Nyi Ageng Serang.

Dalam masa kepemimpinannya, banyak rakyatnya kelaparan dan mengalami kesengsaraan akibat ulah dari penjajah Belanda. Ia selalu membantu kesengsaraan rakyatnya dengan membagi – bagikan pangan. Selain itu, ia juga melakukan perlawanan fisik untuk mengusir pasukan Belanda dari tanah kelahirannya itu.

Ketika Perang Diponegoro meletus pada tahun 1825, Nyi Ageng Serang bersama pasukan yang setia terhadap ayahnya ikut berperang bersama Pangeran Diponegoro dan menantunya Raden Mas (R.M.) Pak –Pak. Karena usianya yang sudah sangat tua, 73 tahun, Nyi Ageng memimpin pasukannya dari atas tandu. Akhirnya, setelah tiga tahun ikut bertempur bersama Pangeran Diponegoro, Nyi Ageng Serang tidak kuat lagi melawan penjajah karena kekuatan fisiknya tidak memadai. Ia pun mundur dari peperangan dan pasukan yang ia pimpin diambil alih oleh Raden Mas Pak-Pak.

Pada tahun 1828, Nyi Ageng Serang menghembuskan nafas terakhirnya dalam usia 76 tahun. Ia meninggalkan Serang sebagai daerah merdeka. Atas jasa-jasanya terhadap negara, Nyi Ageng Serang kemudian dikukuhkan sebagai pahlawan nasional berdasarkan SK Presiden RI No.084/TK/1974.

nyiageng1_edited

Makam Nyi Ageng Serang

Lokasi makamnya terletak di dusun Beku, desa Banjarharjo, kecamatan Kalibawang. Kurang lebih 6 km dari jalan raya Dekso-Muntilan atau 30 km dari titik nol kota Wates.Sebelum meninggal, beliau berpesan untuk dimakamkan di bukit dusun Beku. Nyi Ageng Serang mempunyai keinginan ketika beliau tiada, orang-orang yang berziarah ke makamnya selalu ingat akan perjuangan beliau.

Tahun 1983 kompleks ini dipugar dalam bentuk joglo. Pada saat itulah garwo dalem, ibu, wayah dalem dipindahkan dari Sragen ke kompleks makam ini, sehingga kompleks makam Nyi Ageng Serang ini terbagi dalam dua bagian, yaitu :

  1. Bagian Timur, terdiri dari :
    1. Nyi Ageng Serang
    2. Putri kedua Sedo Timur
    3. Abdi Dalem Penamping (2 orang)
    4. RM. Boedi Oetomo (wayah dalem)
    5. Raden Ngt. Boedi Oetomo (wayah dalem)
    6. RR. Widilestari Wulaningsih
    7. Penderek Dalem
    8. Penderek Dalem
  2. Bagian Barat, terdiri dari :
    1. Nyi A. Notoprojo (ibu)
    2. Panembahan Notoprojo (romo)
    3. GBRA. Mangkudiningrat (putri dalem)
    4. P. Koesoemowijoyo (garwo)
    5. RA. Mirah Ayu (garwo kedua P. Koesoemowijoyo)
    6. R. Harjokoesoemo (wayah Mirah Ayu)
    7. R. Ngt. Harjokoesoemo (wayah Mirah Ayu)

Surjan Busana Jawa Sarat Makna

Previous article

Kiai Buntit, Keris Warisan Penerus Tahta Pakualaman

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in JogjaKU