JogjaKUSejarah

Watu Gilang Bukti Kesaktian Kerabat Kraton Yogyakarta

0

Situs Watu Gilang merupakan salah satu peninggalan kerajaan Mataram Islam yang berada di Kotagede Yogyakarta. Watu Gilang dan Watu Gatheng terletak di Kampung Kedaton Kotagede yang tersimpan dalam sebuah bangunan di tengah jalan.

Watu Gilang dipercaya merupakan singgasana Panembahan Senopati. Bentuknya persegi (sekitar 2 x 2 meter) dan berwarna hitam. Di bagian atas terpahatpahatan tulisan dalam beberapa bahasa yang sudah tidak bisa terbaca lagi.Konon Tulisan ini berupa keluh kesah dan kepasrahan terhadap nasib. Batu andesit ini dibawa dari Hutan Lipuro.

Pada salah satu sisi batuterdapat cekungan. Cekungan ini merupakan bekas benturan kepala Ki Ageng Mangir. Seperti diketahui, Ki Ageng Mangir merupakan musuh sekaligus menantu Panembahan Senopati. Mangir adalah seorang yang sakti. Untuk menaklukkannya, Panembahan Senopati terpaksa melakukan taktik “Apus Krama” atas usulan dari Ki Juru Mertani.

Taktik “Apus Krama” dengan cara mengirimkan Puteri Pembayun untuk memikat Ki Ageng Mangir. Setelah Ki Ageng Mangir tertarik dan menikahi Puteri Pembayun, mau ndak mau dia harus menghadap ke mertuanya yang ndak lain adalah Panembahan Senopati. Pada saat mangir sungkem inilah kepalanya dibenturkan oleh Panembahan Senopati dengan Watu Gilang hingga ia tewas seketika.

Ki Ageng Mangir dikuburkan di komplek makam raja, sebagian kuburannya berada di dalam benteng makam, sedangkan lainnya berada di luar benteng. Ini terjadi karena Ki Ageng mangir musuh sekaligus kerabat kerajaan.

Survei: Anak Muda Indonesia Ternyata Paling Bahagia di Dunia

Previous article

Surjan Busana Jawa Sarat Makna

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in JogjaKU