CulinaryFlash Info

Nikmatnya Sambal Kopi di Waroeng Ereng-Ereng

0

STARJOGJA, BANTUL–Apa jadinya jika kopi yang biasa diseduh dan dinikmati sebagai minuman dijadikan bahan baku sambal?

Untuk mencicipinya Anda harus menyambangi sebuah warung di Dusun Ngreco, Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong. Berikut laporan wartawan Harianjogja.com, Rheisnayu Cyntara.

Memang bukan perkara mudah untuk sampai di Waroeng Ereng-Ereng yang menyediakan kuliner unik sambal kopi ini. Saya harus melewati jalur perbukitan yang berkelok-kelok dan cukup curam. Warung ini berada sekitar 400 meter dari objek wisata Gua Jepang di Desa Seloharjo.

Cukup mudah menembus warung ini, sebelum gua yang berada di ujung bukit, terdapat Sendang Surocolo dengan dua pohon besar berusia puluhan tahun. Dari sendang tersebut, saya hanya perlu melewati jalan menurun yang curam sekitar 50 meter saja, warung ini yang memang berada di perbukitan ini telah terlihat.

Suasana sejuk dan teduh langsung menyambut saya sesampainya di warung. Pohon-pohon besar nan rindang ada di sekelilingnya. Bahkan eksterior maupun interior warung pun juga menggunakan material kayu, menciptakan kesan hangat saat memasukinya.

Sehangat sambutan pemilik warung, Jemi Kanas saat saya datang. Pria 39 tahun ini tak segan menyapa para pengunjung yang datang ke warung yang dirintisnya satu tahun terakhir ini. Bahkan, ia bercerita, meski harus menempuh medan cukup sulit, banyak pemburu kuliner yang berdatangan.

Sego Sangit Sambal Kopi menjadi andalannya selain beberapa menu lainnya seperti Ayam Buntel Bumbu Ingkung, Wedang Ereng-Ereng, dan Wedang Kahyangan. Sego Sangit Sambal Kopi ini merupakan paket makan dengan menyajikan nasi bakar, ayam panggang, sayur, dan tentu sambal kopi yang khas. Ayah tiga anak ini memberikan sentuhan dan komposisi yang sangat berbeda dengan nasi bakar pada umumnya.

“Nasi dan ayam kami panggang tapi matangnya karena asap arang bukan apinya,” ujarnya. Karena matang diasapi, ada sensasi bau sangit (Jawa) yang tercium. Khas, tak ditemui jika saya menikmati nasi bakar di warung lainnya.

Dengan hanya mengasapi, menurut Jemi aroma daun pisang sebagai pembungkus dan daun kemangi yang dimasukkan dalam nasi menjadi kuat. Sedangkan taburan ikan teri goreng di dalam gulungan nasi bakar ini memberikan rasa gurih seperti nasi uduk tanpa santan.

Untuk ayam panggangnya, pria yang sempat beberapa kali beralih profesi ini memasaknya terlebih dahulu selama sehari semalam. Sehingga bumbu rempah mampu merasuk hingga daging terdalam dan tidak terasa alot.

Sedangkan untuk sambalnya, pria asal Kebumen ini mengakui sambal kopi buatannya ini hasil eksperimen selama berbulan-bulan. Uji coba ini merupakan pengembangan dari resep keluarga, membuat sambal dengan berbagai bahan termasuk kopi.

Ia pun berusaha mencari komposisi terbaik agar sambal ini memiliki citarasa khas tanpa ada salah satu bahan baku yang mendominasi rasa. Hasilnya? Sambal berwarna kehitaman seperti sambal terasi berpadu dengan rasa pedas dan aroma kopi yang lembut memberikan sensasi unik di lidah.Rheisnayu Cyntara/JIBI/Harian Jogja

GPIB Marga Mulya : Gereja Tua Di Jantung Kota

Previous article

Situs Galang Dana Kemanusian Diluncurkan

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Culinary