STARJOGJA.COM, KULONPROGO – Ada sebuah tradisi unik yang dijalani masyarakat di wilayah Kecamatan Girimulyo – Kulonprogo saat menyambut datangnya bulan Ramadhan. Warga di Dusun Karanggede, Jatimulyo, Girimulyo, Kulonprogo menggelar upacara adat gumbregi.
Upacara ini ditandai dengan makan ketupat bersama dengan hewan–hewan ternak. Tradisi unik itu dilakukan sebagai wujud syukur warga atas hasil pertanian dan peternakan mereka yang melimpah.
Saat beberapa warga memberikan makan ternak kambing mereka dengan ketupat, warga lainnya yang tak jauh dari lokasi tersebut menikmati sajian ketupat beserta tempe goreng, pelas tawon yang merupakan sajian khas dari dusun tersebut. Tradisi tersebut diperingati setiap hari Jumat kliwon di bulan Ruwah, bulan dalam kalender Jawa sebelum datangnya bulan Ramadhan.
Ketiga makanan khas yang disajikan bersama untuk masyarakat tersebut memiliki makna tersendiri. Ketupat dianggap melambangkan kerukunan dan untuk lebih mendekatkan antara masyarakat dan pemerintah. Pelas tawon menggambarkan persatuan yang kuat serta tetap menjaga kesederhanaan dengan memakan tempe goreng.
Prosesi tradisi unik itu diawali dengan upacara yang mana warga mengenakan pakaian adat bregada dan membawa berbagai makanan khas tradisional dengan diarak keliling dusun. Dengan bersuka cita, warga membawa hasil olahan panen seperti ketupat, bubur dan aneka makanan tradisional lainnya dengan diiringi suara gamelan.
Kepala Desa Jatimulyo, Anom Sucondro menyebut bahwa acara tersebut rutin dilaksanakan setiap tahun oleh warga Karanggede. Sedikitnya ada 514 ketupat yang disusun menjadi gunungan, diperebutkan oleh warga setelah kenduri dan doa bersama.
“Itu kepercayaan sudah turun-temurun memberi makan ketupat kepada kerbau, sapi, kambing hingga ayam. Istilahnya kita mengasihi hewan ternak agar bisa diajak bekerja untuk panen tahun depan dan mengadakan syukuran seperti ini lagi,” sambung Anom.(DEN/UliFebriani)
Comments