Kota JogjaNews

Siswa Tunanetra Kerjakan Ujian Nasional dengan Huruf Braille

0
UN akan diganti

STARJOGJA.COM, JOGJA – Siswa tunanetra yang menjadi peserta Ujian Nasioal Berbasis Komputer (UNBK) belum dapat menggunakan sarana komputer selama ujian. Siswa berkebutuhan khusus tersebut tetap menerima soal dengan huruf braille.

Kondisi itu terjadi, kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Jogja Edy Heri Suasana karena sampai saat ini belum ada komputer yang mendukung siswa tunanetra.

“Untuk penyandang disabilitas lain seperti tunadaksa dan ‘slow learner’ tetap akan menggunakan komputer untuk mengerjakan ujian nasional,” kata saat ditemui di Balai Kota Jogja, Rabu (4/4/2018).

Selain itu, katanya, seluruh siswa berkebutuhan khusus yang menjadi peserta ujian nasional akan memperoleh tambahan waktu sebanyak 30 menit. Mereka juga akan mendapatkan pendamping khusus. Untuk pendamping tunadaksa diambil dari guru di sekolah siswa, sedangkan ‘slow learner’ akan disiapkan pendamping dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY.

Berdasarkan data Disdik, jumlah siswa berkebutuhan khusus jenjang SMP dan sederajat yang akan menjadi peserta ujian nasional pada tahun ini hanya tujuh siswa.

Mereka tersebar di beberapa sekolah seperti di SMP Negeri 15, SMP Muhammadiyah 9 dan MTs Yaketunis untuk penyandang tunanetra.

“Dari hasil tes pendalaman materi yang dilakukan, seluruh siswa berkebutuhan khusus tidak mengalami kendala yang berarti. Mereka sudah siap menghadapi ujian nasional,” katanya.

Selain siswa berkebutuhan khusus, Dinas juga akan memfasilitasi peserta ujian yang sedang berurusan dengan hukum. Saat ini anak berhadapan dengan hukum itu berada di lembaga pemasyarakatan.

“Kami siapkan komputer yang akan digunakan. Tentunya, kami akan berkoordinasi dulu dengan Kejaksanaan dan pihak LP,” kata Edy.

Total peserta UN dari jenjang SMP pada tahun ini sekitar 7.000 siswa. Sayangnya, belum semua sekolah dapat menyelenggarakan ujian nasional berbasis komputer secara mandiri. Masih ada sekolah yang bergabung ke sekolah lain yang lokasinya berdekatan karena jumlah  komputer yang dimiliki tidak memadai. Sekolah yang bergabung biasanya melaksanakan ujian dalam sesi ketiga.(DEN/

Alami Pendangkalan, Camat Ajukan Normalisasi Saluran Air

Previous article

Inilah Motor Lawas Yang Ditawarkan Dengan Harga Ratusan Juta

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja