Flash InfoLifestyle

Tak Bisa Sembuh, Ketahui Fakta & Angka Penyakit Ginjal Kronis Berikut Ini

0
STARJOGJA.COM,HEALTH Penyakit ginjal kronis adalah kelainan pada organ ginjal akibat berbagai faktor, seperti infeksi, tumor, kelainan bawaan, penyakit metabolik atau degeneratif dan lain-lain yang biasanya timbul secara perlahan dan bersifat menahun.
Menurut Aida Lydia, Ketua Divisi Ginjal dan Hipertensi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, penyakit ginjal kronis (PGK) tidak dapat disembuhkan dan hanya dapat dipertahankan melalui terapi dengan obat-obatan, cuci darah, transplantasi serta mengubah gaya hidup.
“Karena itu pemeriksaan dini penting dilakukan agar penanganannya dapat dilakukan lebih efektif,” ujarnya, belum lama ini.
Perlu untuk diketahui, kata dia, PGK di dunia saat ini mengalami peningkatan dan menjadi masalah kesehatan serius, mengacu pada hasil penelitian Global Burden of Disease pada 2010.
Penelitian itu menyebutkan PGK menjadi penyebab kematian peringkat 27 di dunia pada 1990 dan meningkat mejadi urutan 18 pada 2010. Lebih dari 2 juta penduduk dunia perlu mendapatkan perawatan dengan transplantasi ginjal, tetapi hanya 10% yang benar-benar mendapatkannya.
“Sebanyak 10% penduduk dunia mengalami PGK dan jutaan orang meninggal setiap tahun karena tidak mempunyai akses untuk kesehatan.”
Pada 2011, sekitar 113.136 pasien di AS mengalami End Stage Renal Disease (ESDR) yang penyebab utamanya adalah diabetes dan hipertensi dengan jumlah kasus terbanyak ditemukan pada usia lebih dari 70 tahun. Berdasarkan penelitian di AS, orang yang berisiko 2,3 kali mengalami PGK adalah mereka yang mengonsumsi cola dua gelas atau lebih, setiap hari.
Adapun kesimpulan dari Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) pada 2013 menyebutkan bahwa dua dari 1.000 populasi Indonesia menderita gagal ginjal dan 6 dari 1.000 penduduk menderita batu ginjal.
Riset itu juga mencantumkan prevalensi gagal ginjal pada laki-laki (0,3%) lebih tinggi dari perempuan (0,2%) dan berdasarkan karakteristik umur, prevalensi tertinggi pada usia di atas 75 tahun (0,6%) yang mana terjadinya peningkatan mulai pada usia 35 tahun.
Bila dilihat dari strata pendidikan, prevalensi gagal ginjal tertinggi dialami pada masyarakat yang tidak tamat sekolah dasar dan berdasarkan tempat tinggal, mereka yang bermukim di pedesaan memiliki prevalensi lebih tinggi dari warga kota.(BISNIS)

Bulan Puasa, Tempat Hiburan di Sleman Dilarang Jual Mihol

Previous article

Sleman Punya Pusat Pembelajaran Keluarga

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Flash Info