Kab SlemanNews

Sleman Kampanyekan Perlindungan Jajanan Anak Sekolah

0
Ilustrasi Keracunan Jajanan ( FOTO : Star Jogja)

STARJOGJA.COM,SLEMAN – Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas P3AP2KB lakukan deklarasi dan kampanye Gerakan Perlindungan Anak Terhadap Gizi dan Keamanan Jajanan Anak Sekolah (Lantera Zimanja).Deklarasi ini Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang perlindungan anak terhadap gizi dan keamanan jajanan anak sekolah.

Kepala Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman, Mafilindati Nuraini mengatakan bahwa dalam upaya mensukseskan program ini pihaknya tidak hanya mengedukasi para siswa, guru dan orangtua saja. Namun, para pedagang kantin maupun keliling juga diberikan edukasi untuk berkomitmen memproduksi dan menjual makanan yang sehat bagi anak-anak.

”Harus ada keterpaduan dalam upaya memberikan perlindungan kepada anak, sehingga terbentuk budaya mengkonsumsi makanan bergizi dan jajanan yang sehat dan aman,” terang Linda.

Ditemui secara terpisah, Pardiman selaku Ketua Paguyuban pedagang makanan keliling Kecamatan Seyegan mendukung program Lantera Zimanja tersebut. Menurutnya program ini lebih mengarahkan pedagang untuk menjajakan makanan yang sehat bagi masyarakat terutama anak-anak.

”Dengan adanya program Lantera Zimanja ini kami sangat mendukung, karena tidak melarang pedagang untuk berjualan tapi mengajak berkomitmen untuk menjual makanan yang sehat,” jelasnya dalam acara pembekalan bagi pedagang makanan keliling dan pengelola kantin di Puskesmas Seyegan, Selasa (17/7).

Fenomena permasalahan gizi dan kasus keracunan makanan di sekolah saat ini cenderung meningkat.Mengantisipasi hal tersebut, Pemkab Sleman juga telah melakukan inisiasi program Kantin Sehat yaitu kantin sekolah yang memperoleh sertifikat Laik Higiene Sanitasi sesuai indikator dari Kementerian Kesehatan sejumlah 6 kantin sekolah. Disamping itu Dinas Kesehatan telah menginisiasi Stiker ‘Jajanan Bebas Bahan Berbahaya’ bagi para pedagang keliling. Hingga saat ini sudah 300 pedagang keliling yang dinyatakan bebas bahan berbahaya.

Mahasiswa UGM Teliti Pergeseran Penggunaan Bahasa Rejang

Previous article

320 M Disediakan Untuk Bangun Jalan Baru Bedah Menoreh

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kab Sleman