Kab Gunungkidul

Bendera Merah Putih Raksasa Muncul di Gunung Api Purba

0
Desa Nglanggeran
Warga Nglanggeran membentangkan bendera raksasa (foto : Bayu)

STARJOGJA.COM, Yogyakarta – Menyambut hari lahirnya bangsa Indonesia ke 73 tahun, warga Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul memiliki cara tersendiri. Yaitu dengan membentangkan bendera merah putih raksasa berukuran 42 x 28 meter di tebing Gunung Buchu, Gunung Api Purba Nglanggeran.

Salah seorang anggota tim Promosi dan Marketing Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gunung Api Purba Nglanggeran, Aris Budiyano mengatakan upacara pembentangan bendera merah putih Merah Putih ini dimulai sekitar pukul 09.00 WIB dengan penampilan berbagai kesenian tradisional.

“Persiapan dari kami, sekitar satu bulan, karena di puncak Buchu itu sebenarnya tidak pernah dipanjat, kami butuh waktu untuk membuat jalur. Disana kelihatan dari sini (Parkiran Embung) tidak ada semak tetapi sebenarnya tinggi semaknya sampai ukuran orang dewasa,”katanya Senin (13/8/2018).

Baca Juga : 11 Pasang Calon Pengantin Dinikahkan Massal dengan Mas Kawin Baca Pancasila dan Bendera Merah Putih

Aris menjelaskan memang tidak mudah untuk membentangkan bendera raksasa itu di tebing dengan kemiringan 90 derajat. Setidaknya butuh waktu sekitar 45 menit untuk memasangnya dengan metode rapling.

“Memang tidak mudah untuk mengangkut bendera seberat 2 kwintal,”ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Asty Wijayanti mengatakan, persiapan membentangkan bendera tidak hanya dilakukan oleh masyarakat sekitar. Unsur TNI Polri ikut menjadi bagian dari pembentangan bendera raksasa ini.

“Bendera diangkat pasukan 73 orang yang terdiri dari berbagai unsur masyarakat, TNI, Polisi dan unsur lainnya,”ucapnya

Menurutnya pemilihan Ngelanggeran seabgai tempat pembentangan bendera raksasa ini bertujuan untuk mengenalkan tempat wisata Ngelanggeran kepada masyarakat luas.

“Ngelanggeran termasuk 13 geosite yang ada di Gunungkidul, dengan acara ini maka cepat dalam memperkenalkannya,”ucapnya.

Salah seorang warga sekitar, Tukirah (72) mengaku memiliki kesan sendiri. Rasa bangga menyelimuti dirinya karena daerahnya dipilih sebagai lokasi pengibaran bendera merah putih raksasa.

“Semoga semakin ramai, dan masyarakat bisa makmur,”ucapnya.

 

Bayu

Bupati Ajak Warga Sleman Jaga Kebersihan Sungai

Previous article

Selamat Hari Pramuka Ke-57

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *