Kota JogjaNews

TPID Dorong Optimalisasi Tata Niaga Pangan

0
TPID Dorong Optimalisasi Tata Niaga Pangan
Rakorda TPID DIY 2018 ( FOTO : Humas BI )

STARJOGJA.COM, JOGJA -TPID dorong optimalisasi Tata Niaga Pangan untuk mengatasi inflasi. Kondisi inflasi pangan DIY yang cenderung meningkat pada tahun 2018 dibandingkan tahun sebelumnya menjadi perhatian Tim Penanganan Inflasi Daerah (TPID). Hingga Agustus 2018, inflasi pangan DIY tercatat 5,83% (yoy).

Kepala Perwakilan BI DIY, Budi Hanoto, menyampaikan dari sebanyak 111 komoditas pangan di Yogyakarta, Beras, Daging Ayam, Telur Ayam, dan Cabai Merah yang menjadi komoditas utama penyumbang inflasi pangan dengan bobot keseluruhan sebesar 29%.

“Relatif tingginya inflasi pangan tersebut salah satunya disebabkan oleh kurang optimalnya tata niaga pangan,” ungkap Budi, seperti disampaikannya dalam keterangan tertulis yang diterima Starjogja.com, Selasa ( 25/09/2018).

TPID DIY Fokus Kendalikan Harga Beras

Beberapa permasalahan tata niaga menjadi perhatian utama TPID DIY adalah ketergantungan yang tinggi terhadap daerah lain. Walaupun hasil pertanian DIY mengalami surplus. TPID juga menyoroti rantai tata niaga yang panjang dan dominasi middle man.

Selain itu posisi tawar petani serta pedagang eceran yang relatif masih rendah juga mengakibatkan pasokan pangan didominasi oleh para pedagang. Sehingga rentan terhadap spekulasi harga dan praktek penimbunan stok.

“Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan terjadinya perdagangan yang tidak sehat, pada akhirnya berdampak pada tinggi dan berfluktuatifnya harga pangan ditingkat konsumen,” lanjut Budi.

Pelaksanaan Rakorda 2018 ini diharapkan seluruh TPID di wilayah DIY mampu meningkatkan peran sertanya dalam menjaga stabilitas harga. Pada khususnya dan memberikan kontribusi yang optimal dalam upaya pengendalian inflasi nasional dalam rangka mencapai target inflasi 3,5% +/- 1% tahun 2018 dan 2019.

Rakorda ini dicetuskan beberapa alternatif solusi yang dapat dikembangkan oleh masing-masing TPID. Untuk memenuhi harapan tersebut antara lain adanya kerjasama antar daerah melalui pemetaan surplus defisit komoditas yang ada di DIY. Kerjasama antar daerah dan peningkatan sinergi antar daerah diharapkan bisa mengurangi defisit pasokan.

Satgas Waspada Investasi Temukan 182 Fintech Tanpa Izin

Previous article

ACT DIY Galang Dana Lewat Charity For Lombok

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja