News

Bahaya Laten HBH, Rejo Mulia Aksi Flashmob Anti Hoax

0
hoax
bahaya laten HBH rejomulia gelar aksi flashmob anti hoax (foto : Rejomulia)

STARJOGJA.COM, Yogyakarta – Massifnya fenomena ujaran kebencian (hate speech), kampanye negatif (black campaign) hingga mudahnya mengumbar berita bohong (hoax) menjadi perhatian dari Relawan Joko Widodo – Ma’ruf Amin untuk Kemuliaan Indonesia (Rejo Mulia). Rejo Mulia kampanye damai untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya laten HBH (hate speech, black campaig & hoax) di titik nol kilometer Yogyakarta.

Ketua Rejo Mulia K.H Masrur Ahmad mengatakan saat ini orang begitu mudahnya mengumbar berita bohong (hoax) baik di realitas sosial maupun sosial media.

“Rejomulia turut prihatin dengan baik di realitas sosial maupun sosial media. Kadar kebencian, kebohongan, pemutar balikan fakta sudah sangat parah dan diartikulasikan secara permisif,” katanya, Rabu (10/10/2018).

Baca Juga : Lakukan Ini Bila Tidak Sengaja Sebar Hoax

Fenomena semacam itu juga diproduksi oleh tokoh-tokoh politik yang sepertinya mempertontonkan daya nalar mereka. Hal itu jika tidak disadari dan direm berpotensi menghancurkan NKRI.

“Aksi spontanitas Flashmob Anti Hoax untuk Indonesia Damai Tanpa Tipu-Tipu ini merupakan bentuk Kampanye Damai dan upaya mengedukasi masyarakat,” katanya.

Aksi ini berupa happening art dalam bentuk menari bersama secara kolosal menggunakan aneka topeng karakter lucu. Topeng lucu dipilih agar masyarakat terhibur dan senang dengan aksi damai ini tanpa meninggalkan nilai estetika.

“Kegiatan ini sekaligus untuk mengangkat potensi kerajinan seni topeng dari kertas bekas yang dibuat oleh para pengrajin kita,” katanya.

Aksi ini menurutnya bertujuan agar seluruh komponen bangsa mengedepankan sikap hormat menghormati, guyub rukun, saling mengasihi terhadap semua warga bangsa. Tanpa memandang perbedaan suku, agama, budaya dan golongan serta afiliasi politiknya.

“Mari kita memegang teguh dasar negara Pancasila, menjunjung tinggi tertib sosial, tunduk pada supremasi hukum, anti anarki, dan mengembangkan aktivitas tanpa kekerasan,” katanya.

Selain itu menjadi individu yang bertanggungjawab, menjadi pribadi yang cerdas, kritis, selektif, obyektif dan tidak mudah menyebarkan informasi yang belum jelas sumber dan validitasnya.

 

Jokowi : Perguruan Tinggi Indonesia Minim Inovasi

Previous article

Mimpi Timnas U 16 Usai Dikalahkan Australia

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News