Esai

SOROTAN : Suporter Derby Mataram Belajar Jadi Suporter

0
tiket Indonesia vs Argentina

STARJOGJA.COM, SPORT – Laga derby Liga 2 antara PSS Sleman dengan PSIM Yogyakarta sore ini (10/10) dilangsungkan tanpa penonton di Stadion Maguwoharjo. Laga tanpa penonton ini harus jadi pelajaran bagi suporter derby Mataram.

Berkaca kasus Haringga Sirla dan tindakan antisipasi kericuhan kedua suporter derby Mataram pada 26 Juli 2018, pilihan laga tanpa penonton pun harus diambil. Saat itu, satu orang tewas dan beberapa orang lainnya luka akibat kericuhan antara suporter derby Mataram. Iqbal jadi korban suporter derby Mataram usai laga.

Karo Ops Polda DIY, Kombes Pol Iman Prijantoro, melarang suporter masuk ke stadion,  juga meminta pemain kedua belas itu agar tidak masuk ke halaman Maguwoharjo ketika laga digelar. Polisi  bakal menyisir jalanan Kota Yogya juga Sleman untuk mengantisipasi kerumunan kelompok suporter derby Mataram sebelum dan sesudah pertandingan.

Baca Juga : BENTROK SUPPORTER: Tanpa Atribut, Iqbal Nonton Derbi PSS vs PSIM sebagai Pencinta Sepakbola

Diakui,  laga tanpa suporter menjadi sebuah kebijakan yang merugikan bagi klub. Panitia yang sudah membayangkan mendapatkan pemasukan signifikan harus kehilangan pendapatan untuk operasional klub.

Namun sekali lagi, untuk menghindari keributan yang bisa berakibat pada hilangnya nyawa seseorang maka langkah pahit ini harus diterima dengan lapang dada. Sebuah pertandingan atau bahkan kemenangan tidak akan berarti banyak jika dinodai dengan sebuah kericuhan atau kerusuhan.

Di sisi suporter, mereka juga harus ikhlas dengan keputusan yang diambil. Ini adalah pelajaran penting buat suporter fanatik Mataram harus belajar mengendalikan diri dan tidak melupakan cara menghormati tim lawan beserta suporternya.

Keputusan yang diambil oleh para petinggi suporter ini harus dibawa sampai ke level akar rumput agar semuanya bisa mematuhi keputusan laga tanpa penonton.

Sekali lagi ini adalah sebuah pil pahit demi sebuah gelaran sepakbola yang berkualitas dan penuh sportifitas. Suporter haruslah menjadi pemain ke dua belas yang mampu membangkitkan semangat tanding pemain dan sportifitas.

Ingat ! Perdamaian lebih baik ketimbang bentrok yang tidak terlalu penting !

Bayu

Bantul Targetkan 95 Persen Penduduknya Terlindungi BPJS

Previous article

Ayo Ke Museum Rumah Budaya Tembi 

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Esai