Kota JogjaNews

DPRD Dorong Pemkot Jogja Optimalkan Anggaran Pendidikan dan Kesehatan

0
anggaran pendidikan dan kesehatan
Talk Show DPRD Kota Yogyakarta Dengan Tema APBD 2018 ( FOTO ; Aldi)

STARJOGJA.COM. JOGJA – Pemkot Jogja didorong untuk meningkatkan Pemanfaatan anggaran untuk sektor pendidikan dan kesehatan dalam APBD 2019. Selain pendidikan, prioritas juga harus diberikan untuk sektor kesehatan.

Wakil Ketua I DPRD Kota Yogyakarta, M Ali Fahmi mengatakan pihaknya mendorong peningkatan jumlah BOS SD dan SMP. Selain itu anggaran juga diharapkan bisa diberikan untuk pos tunjangan apresiasi guru.

” Sebaiknya APBD tidak banyak dipakai untuk pos gaji pegawai ataupun pembangunan fisik saja,” saran Fahmi.

Baginya, Pendidikan dasar menjadi pondasi yang baik untuk jenjang pendidikan tahap berikutnya sehingga perlu diperkuat dan ditingkatkan kualitas. Pemkot Jogja juga didorong untuk meningkatkan keberadaan sekolah inklusi yang bisa mengcover anak berkebutuhan khusus.

Fahmi juga menyebutkan sektor kesehatan juga harus diperhatikan apalagi terkait dengan besarnya tunggakan BPJS masyarakat Jogja. Jamkesda harus tetap ada agar masyarakat bisa tetap bisa dibantu untuk pengobatan penyakit yang tidak tercover BPJS. Untuk tahun 2019 , ada dana sebesar RP 27 M yang akan difungsikan untuk memberikan jaminan kesehatan. Pada 2019, semua warga Kota Jogja yang bersedia masuk ke BPJS kelas 3 akan dibiayai iurannya.

Sultan Minta Hasil efisiensi Anggaran APBD 2018 Untuk Pengentasan Kemiskinan

Sementara itu, Ririk Banowati, Wakil ketua II DPRD kota jogja mengatakan pihaknya juga mendorong pemkot cermat dalam menyusun anggaaran agar penyerapan anggaran lebih baik dan tidak banyak dana Sisa Lebih Perhitungan Anggaran ( SILPA) yang tersisa. Pemkot harus cermat dalam menghitung antara kebutuhan dan realisasi anggaran. Ia menegaskan dana tersebut akan diawasi ketat oleh anggota dewan.

Masyarakat juga diajak untuk aktif dalam penyusunan dan pencermatan anggaran yang masuk dalam APBD kota Jogja. Ia menyebut masyarakat lewat mekanisme Musrenbang bisa turut merencanakan kegiatan sesuai kebutuhan.

” Sebaiknya masyarakat tidak hanya terpaku pada anggaran untuk pembangunan fisik saja, namun bisa menyesuaikan dengan kebutuhan di lingkungannya,” ajak Ririk.

Indonesia Mempunyai 252 Ragam Sate Khas Nusantara

Previous article

Pameran Lukisan Sepanjang Oktober 2018 di Yogyakarta

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja