Esai

Arti Rusuhnya Khabib vs McGregor di Laga UFC 229

0
Umar NUrmagomedov
Khabib Nurmagomedov Fighter asal Rusia siap lawan Conor McGregor (foto : www.ufc.com)

STARJOGJA.COM, Yogyakarta – Sepertinya saya harus menghela nafas setelah melihat Khabib Nurmagomedov menyerang tim Conor McGregor setelah petarung asal Rusia itu menang atas The Notorius. Kemenangan itu memang saya tunggu karena jelas Khabib masih diatas kertas dari Conor. Namun sayang, kemenangan itu berbuntut panjang.

Bahkan duel itu dinyatakan tidak ada pemenang karena ulah Khabib yang keluar octagon dan menendang tim Conor. Ya, saat itu Khabib keluar octagon dan menyerang tim Conor karena memprovokasi. Ya, ketika hal dasar dalam diri seseorang dilecehkan maka sikap tegas dari seorang petarung jelas akan muncul.

Khabib waktu itu informasinya tim McGregor memprovokasi petarung asal Dagestan dengan menyinggung soal agama dan ayahnya. Hal itu membuat Khabib naik pitam dan keluar dari octagon menendang tim McGregor. Kerusuhan itu membuat ricuhnya di T-Mobile Arena, Paradise, Nevada, bagian dari Area Metropolitan Las Vegas. Bahkan sang gubernur Nevada langsung keluar dari gedung itu sesaat kerusuhan terjadi.

Baca Juga : Khabib Nurmagomedov Lawan Conor McGregor Asli Tidak Maya

Pertunjukan itu seolah jadi mimpi buruk bagi pertarungan dua petarung tersebut. Semua orang sepakat bahwa kerusuhan itu tidak seharusnya terjadi di laga UFC 229.

Presiden UFC, Dana White menyesalkan kejadian itu. Saat kejadian itu, Dana bersikukuh tidak memberikan sabuk milik Khabib. Pertimbangannya saat itu, jika ia memberikan kembali sabuk UFC Khabib maka ribuan orang penonton akan terjadi rusuh. Ia berjanji akan memberikan sabuk UFC milik Khabib di lain waktu dan tempat.

Rusuhnya duel ini mungkin berimbas luas jika digelar di Indonesia. Isu agama, kebangsaan dan privasi seseorang akan cepat memicu kerusuhan.

Kericuhan itu hanya berjalan beberapa menit saja dan tidak meluas di luar ring. Keamanan mulai dari polisi dan pihak pengamanan acara bergerak sangat cepat sehingga tidak meluas. Tidak sampai memperluas kericuhan di lokasi itu.

Respon penonton memperlihatkan kekecewaan karena pertarungan itu menyuguhkan pertunjukkan yang tidak indah. Anak-anak dan wanita yang melihat laga itu kecewa karena mereka datang untuk melihat pertunjukkan bagus.

Aksi Khabib menurut saya juga tidak masalah karena harga dirinya mulai direndahkan. Jika saya di posisi itupun akan melakukan hal yang sama. Sebab, agama, kebangsaan dan ayahnya direndahkan. Setiap anak manapun pasti akan ngropok dan gatel akan membalasnya.

Conor McGregor sendiri sudah meminta maaf kepada Kahabis sesaat setelah KO. Bahwa ini adalah hanya urusan bisnis saja dan tidak ada masalah apapun dengan ucapan-ucapan pemanis pertunjukkan.

Sama saja, setiap ucapan bernilai dengan sikap dan pemikiran pengucap. Wajar saja, jika Khabib marah dan beringas keluar octagon. Harga diri Khabib dipertaruhkan dan ia lama menyimpan rasa marah itu di dalam octagon. Ia bisa melakukan hal yang sama seperti Connor dengan melempari bus. Tapi ia tidak melakukannya. Itu penanda Khabib berbeda dan siap mempertaruhkan harga diri.

Laga melawan Conor sangat berbeda respon dan tingkah Khabib mulai dari waktu nimbang badan, hingga jumpa pers. Khabib terlihat lebih santai dan pendiam. Ia tidak merespon provokasi Conor sedikitpun.

Ia hanya melihat tajam mata Conor McGregor tanpa memberikan respon sok jagoan Conor. Dalam bayangan saya, Khabib seolah memendam rasa dan melimpahkan semuanya di octagon. “Besok gua hajar lo. Tunggu aja. Ga butuh trashtalk tapi akan gua hajar dan kalahkan lo.”

Benar saja, meladeni pertarungan atas maupun bawah sampai akhirnya Conor McGregor menyerah setelah coke Khabib sukses.

Setelah laga, ayah Khabib merespon kerusuhan anaknya. Ia siap memberikan hukuman yang berat kepada anaknya. Khabib pun mengaku sangat ketakutan dan akan mendapatkan pukulan dari ayahnya. Vladimir Putin presiden Rusia meminta langsung kepada ayah Khabib agar tidak memberikan hukuman yang berat.

Tapi yang menarik adalah respon ayah Khabib setelah mendpaatkan cemoohan dari tim lawan. Ayahnya justru memaafkan semua yang sudah dilakukan tim lawan terhadap dirinya. Bahkan ia sudah melupakan ejekan itu.

Sikap ayahnya ini mengajarkan kepada masyarakat agar memaafkan semua kesalahan dan tidak berlarut-larut dalam masalah itu.

Intinya, bertarung dan mempertahankan diri itu penting. Namun meredam amarah, menahan hawa nafsu dan bersabar untuk tidak keluar octagon akan memberikan nilai sendiri bagi Khabib.

Tapi ketika harga diri dilecehkan hingga titik paling dalam maka perlakuan Khabib ke tim lawan memang tidak bisa dihindarkan. Khabibmengakui ia bukanlah malaikat, sehingga ia tidak bisa menahan keluar octagon dan menghajar pelaku itu.

Lalu, jika anda menjadi Khabib apa yang akan anda lakukan saat menghadapi pelaku perendahdirian itu. Apakah akan diam saja atau keluar octagon dan menghajarnya?

Sekolah di Jogja Diminta Permudah Siswa dari Palu

Previous article

Sandiaga Uno Belajar Manajemen Masjid Jogokaryan

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Esai