Sport

Pasangan Ganda Campuran Inggris Ini Bangga Dikalahkan Butet

0
Tontowi pensiun
Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad (kiri) dan Liliyana Natsir saat pertandingan babak pertama Turnamen Bulu Tangkis Blibli Indonesian Open 2018 melawan pasangan Malaysia Tan Kian Meng dan Lai Pei Jing di Jakarta, Selasa (3/7/2018). - ANTARA/Muhammad Adimaja

STARJOGJA.COM, Denmark – Pasangan ganda campuran Inggris Ben Lane/Jessica Pugh mengaku bangga setelah dikalahkan  Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dalam turnamen Denmark Open 2018.

Masuk babak 32 besar di Odense, Rabu (17/10/2018) sore waktu setempat, Ben/Jessica takluk dari pasangan ganda campuran terbaik Indonesia ini. Jessica mengaku bertanding Lilyana merupakan kehormatandan impiannya.

“Natsir adalah idolaku. Aku selalu menanti-nanti dapat kesempatan untuk bermain [menghadapinya] sebelum dia pensiun,” kata Jessica sebagaimana dikutip Bisnis.com  Rabu (17/10/2018).

Baca Juga : Empat pebulutangkis Indonesia membuka kejuaraan Dunia dengan kemenagan

Statistik Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Tontowi/Liliyana menang dua set langsung 21-11 dan 21-16 selama lebih kurang 31 menit. Saat kalah, Jessica justru mengenang  penampilan Liliyana masih berpasangan dengan Nova Widianto. Saat Jessica berumur delapan tahun melihat Lilyana/Nova berlaga di turnamen All England pada 2005 atau 2006.

“Sejak aku mulai main bulu tangkis, Natsir adalah idolaku. Dia adalah alasan mengapa aku ingin bermain bulu tangkis,” tambah Jessica yang kini berusia 21 tahun.

Jessica merasa sangat gembira saat hasil undian Denmark Open 2018 menjadwalkan pertandingan melawan Tontowi/Liliyana. Pertemuan kali pertama dua pasangan ganda ini terjadi karena Tontowi/Liliyana adalah ganda campuran elite dunia yang biasanya mengikuti kejuaraan level atas seperti BWF World Tour Super 750 dan 1000.

Sebaliknya, Jessica dan Ben Lane yang masih bertenger di peringkat 26 dunia kerap mengikuti kejuaraan level lebih rendah. Di Inggris pasangan itu menempati rangking tiga di bawah Chris Adcock/Gabrielle Adcock dan Marcus Ellis/Lauren Smith.

Di atas kertas, kekalahan dari Tontowi/Liliyana di Denmark pun sudah bisa diprediksi. Jessica merasa memiliki kesamaan dengan Butet, sebagai tipe pemain yang mengandalkan skill. Dia juga kagum dengan gaya tenang, kemampuan membaca permainan, dan penampilan di depan net ala Butet.

“Visi itu pastinya sesuatu yang dapat kupelajari dan kugunakan dalam permainanku,” ujar Jessica.

Tidak diketahui kapan Jessica bersua Butet kembali namun baginya pertandingan di Denmark sudah menjadi kenangan tak terlupakan.

 

Bayu

Merti Bakpia Digelar Lagi dengan Lima Gunungan

Previous article

Teknologi Finansial Diprediksi Tumbuh di Masa Depan

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Sport