Kota JogjaNews

Stasiun Tugu Diperluas, Sejumlah Bangunan Kena Imbasnya

0
arus balik

STARJOGJA.COM, JOGJA – Hendak dijadikan kawasan transit oriented development (TOD) luas Stasiun Tugu Yogyakarta dipastikan bertambah. Akibatnya sejumlah bangunan, baik instansi maupun tempat usaha harus segera pindah.Stasiun Tugu Diperluas

Sekda DIY Gatot Saptadi membenarkan adanya perluasan Stasiun Tugu untuk keperluan pembangunan kawasan TOD. Dalam perluasan itu akan menggunakan tanah milik Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang pengelolaannya sudah diserahkan kepada PT KAI.

Lahan itu, kata dia, berada di sekitar kawasan Stasiun Tugu. Dia pun tidak menampik ada beberapa instansi dan tempat usaha lain di kawasan tersebut yang bakal terkena dampak sehingga harus dilakukan pemindahan.

“Tidak merembet kemana-mana, cuma memanfaatkan tanah kasultanan yang selama ini dikelola PT KAI. Mungkin kalau dihitung-hitung sampai ke Samsat [Kota Jogja], detailnya saya nggak hafal,” ucapnya di kompleks Kepatihan, Jumat (2/11/2018).

Baca Juga : Stasiun Tugu Saksi Peninggalan Kolonial Belanda di Bidang Transportasi

Gatot menambahkan pemindahan kantor Samsat dan lainnya menjadi salah satu konsekuensi proses revitalisasi tersebut. Sehingga lima pihak dalam hal ini Pemda DIY, Pemkot Jogja, PT KAI, Kraton dan PT Hutama Karya sebagai pemrakarsa yang nanti akan menyediakan lahan pemindahan tersebut.

“Salah satu usulan yang sempat muncul adalah di lahan eks Pertamina Baciro Gondokusuman sebagai lokasi pemindahan instansi yang terkena dampak perluasan stasiun tugu,” ucap Gatot.

Dia mengatakan dalam pengembangan stasiun tugu menjadi TOD akan tersedia banyak fasilitas. Lantaran memanfaatkan lalu lintas kereta api untuk berkumpul sebagai pusat perekonomian, sehingga beberapa fasilitas akan dibangun di kawasan revitalisasi tersebut, mulai dari pusat perdagangan, hotel hingga tempat parkir. “TOD itu, bisa tempat perdagangan hotel, intinya sebagai pusat ekonomi, sehingga banyak fasilitas ekonomi yang bisa dibangun di sana,” ucapnya.

Selain itu, karena berkaitan dengan investasi, maka harus disiapkan infrastruktur yang bisa mengembalikan modal. Sehingga banyak yang bisa diambil manfaat dari sisi ekonomi atas revitalisasi stasiun tugu tersebut.

Gatot memastikan tidak ada rumah warga yang terkena dampak dari revitalisasi tersebut. Hanya beberapa tempat usaha seperti warung, karena sudah mendapatkan izin dari Pemkot Jogja maka ke depan akan dimusyawarahkan lagi atas keberadaan warung tersebut.

Warung atau tempat usaha itu, kata dia, tidak akan direlokasi namun melalui konsep investasi akan disiapkan tempat sesuai dengan fungsinya. “Misalnya dagang, dia kafe atau apa ya nanti konsep investasinya disiapkan untuk bisa tetap beraktivitas di situ dengan aturan main yang baru. Bentuk seperti apa belum tahu,” ujarnya.

Sebelumnya Kepala PT KAI Daop 6 Agus Purwanto mengatakan saat ini masih dalam tahap kesepakatan bersama dengan lima pihak untu pengembangan stasiun tugu. Pihaknya belum dapat menjelaskan secara detail desainnya karena tahap penyusunan, namun stasiun akan dijadikan sebagai titik integrasi dan terkoneksi dengan berbagai titik transportasi.

Selain itu akan lebih meningkatkan kapasitas stasiun karena permintaan penumpang terus meningkat setiap tahunnya. “Intinya baru itu nanti detailnya akan kami [bahas] detailkan lagi,” katanya.

UIN Sunan Kalijaga Gelar Seminar Pemuda dan Bela Negara

Previous article

WhatToReadThisWeekend 47 RONIN

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja