Kab Kulonprogo

Rifki Ali Hamidi Pengantar Mimpi Orang Kulon Progo

0
Rifki Ali Hamidi
Rifki Ali Hamidi Owne Busana Mandiri (foto : Bayu)

STARJOGJA.COM, Kulon Progo – Pagi itu jarum jam dinding menunjuk angka 2, itulah kesempatan bagi Rifki Ali Hamidi Owner dan Direktur Busana Mandiri Kulon Progo untuk istirahat. Dalam sehari ia hanya memiliki waktu 2 hingga 3 jam untuk dirinya sendiri.

Ketika matahari bersinar aktivitasnya sehari-hari berjalan seperti biasa yaitu mengurus dua orang anaknya dan keluarganya. Setelah semua selesai, ia pergi 2 km dari rumahnya menuju kantor usaha yang dibangunya tahun 2013 lalu.

Saat itu Rifki Ali Hamidi masih berumur 23 tahun, dan mimpinya memiliki perusahaan besar dan mampu menampung banyak orang dapat tercapai. Semua itu berawal dari prinsip hidupnya yaitu menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain.

Baca Juga : Sosok Rita Indriana Perangkul Difabel dalam Mainan Anak

Berawal dari teras rumah dan satu teman SMP yang bisa menjahit, petualangan wirausahanya muncul. Membuat busana batik yang trendy dan bisa dipakai semua orang terutama anak muda.

“Penjahit kita ada, pabrik (total sekarang) ada 60-an, warga sekitar kita ambil muda-muda lulus SMK/SMA. Ga hanya penjahit ada tukang potong, finishing, ada setrika dll,” katanya saat ditemui Starjogja.com 1 November 2018.

Rifki Ali Hamidi

Rifki Ali Hamidi berbaju merah (foto : Bayu Y)

Rifki Ali Hamidi dan Busana Mandiri kini telah bekerjasama dengan puluhan pengrajin batik yang ada di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ada 2 daerah pengrajin batik di Kulon Progo hingga kini terus mengirimkan batiknya yaitu dari Nanggulan dan Lendah.

Semua proses produksi dan kantor pemasaran Busana Mandiri ada di Sentolo, Kulon Progo. Sejak 2013 hingga sekarang baik pengrajin maupun karyawannya nyaman bekerja di tempatnya dengan sistem borongan disertai target.

“Sistemnya sharing. Kita bikin mereka punya penghasilan lebih, tidak hanya ngandalin gaji sekian itu ngga. Malah justru produktifitasnya tinggi bahkan banyak orang mau kerja dengan kami,” katanya.

Senyum Rifki terus mengembang tatkala menceritakan karyawan yang ikut bekerja dengannya. Menurutnya, para karyawan Busana Mandiri ini mulai terjamin secara ekonomi.

“Perbedaan cukup rumayan jadi simbolik temen-temen kerja di tempat kami belum ada setahun sudah punya motor baru mas. Saya liat dampak sosial di masyarakat,” katanya.

Baginya banyak yang terdampak dengan kehadirannya menjadi bukti usahanya dapat membawa manfaat sekitar. Berlaku juga kepada pembatik yang selalu memiliki kepastian pendapatan karena jelas diorder.

“Kita selalu monitoring dan kita kasih target bulanan dan selalu kita beli. Dulunya tidak pasti produknya laku atau tidak. Kami hargai mereka dengan harga wajar agar mereka dapat merasakan dampak kerja dengan kami,” katanya.

Salah satu produk Busana Mandiri (foto : Bayu Y)

Memulai Usaha

Mendatangi pembatik dan pameran sering ia jalani bersama dengan temannya sejak tahun 2013. Ia menceritakan kepada pembatik di Kulon Progo untuk mau kerjasama dengannya.

Ide besar menjadikan pembatik Kulon Progo dapat hidup dari hasil membatiknya ia sampaikan. Tidak jarang karena ide besar itu ia justru dikucilkan para pembatik dan juga tetangganya.

“Menyampaikan visi ke mereka dan ingin mengeksplore batik Kulon Progo kayaknya welcome. Walaupun di awal-awal bicara visi ngomongnya kegedean,” katanya.

Anggapan orang soal visi dan misinya dalam meningkatkan batik Kulon Progo ia buktikan melalui karya. Ia pun mulai membuat design bareng dengan pembatik dan berjalan sampai saat ini.

“Masih 23 tahun isih cak cilik ngomong sama orang tua seakan-akan ngomongnya terlalu besar. Tantangannya itu, saya buktikan ke mereka sering order mereka saya ambil karya mereka,” katanya.

Batik Kertabumi merupakan karya dari Busana Mandiri. Batik Kertabumi ini memiliki produk batik yang berbeda dengan lainnya. Baju batik yang biasanya terlihat seluruhnya namun di Batik Kertabumi ini hanya sebagian saja.

“Kan ada yang ingin tampil casual tapi tetep ingi batik alternatifnya punya kami. Ada yang ga suka batik tapi dia dipaksa pakai batik untuk bekerja, batik kami pilihannya kita hadir di orang orang yang ingin tampil beda dengan batik,” katanya.

Saat ini batik Kertabumi memiliki motif sendiri mulai dari Nogo Sosro, Cipiran hingga Geblek Renteng khas Kulon Progo. Setiap motif yang ditawarkan memiliki nilai filosifis yang tinggi.

“Setiap baju ada karakternya masing masing ada yang karakternya merah menyala garisan motifnya tegas ketika dipakai, kesannya berani,” katanya.

Soal motif Geblek Renteng Khas Kulon Progo ini Rifki Ali Hamidi mengaku bangga. Sebab batik motif ini sudah sampai ke Old Trafford markas klub sepak bola Manchester United.

“Alhamdulilah membawa Geblek Renteng dengan hiasan logo MU, jadi offisial merchandise mereka itu tahun 2017 itu membanggakan, karena membawa batik daerah sampai ke Inggris. itu diterima legenda MU Quinton Fortune dia suka,” katanya.

Namun yang paling membanggakan Rfiki adalah kepercayaan menjadi pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia Kulon Progo. Menjadi pengurus ini setidaknya ia ikut memikirkan ekonomi daerahnya di Kulon Progo.

“Saya memulai bisnis ini kan baru beberapa tahun, tahun lalu Apindo langsung dijadikan ketua 2 Apindo Kulon Progo saya anak muda sendiri lainnya senior itu sebuah penghargaaan besar,” katanya.

Namun yang lebih membanggakan dirinya adalah begitu banyak orang sekitarnya merasakan keberadaannya. Ratusan bahkan ribuan orang sekitarnya menikmati perubahan ekonomi dari batik Kertabumi dan Busana Mandiri sehingga punya gambaran masa depan.

“Ekonomi koordinatornya wira wiri pakai motor sekarang bisa beliin anaknya mobil. Itu kebanggaan sendiri. Kalo saya beli mobil itu kebanggannya hanya semngggu, team saya punya mobil sampai mati itu tetap bangga,” katanya.

Terima kasih JNE

Bukan berlebihan jika ia mengucapkan terima kasih kepada PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) yang memiliki 150 lokasi JNE terhubung dengan sistem komunikasi online. Hal ini memudahkan usahanya dalam pengiriman produknya sampai ke konsumennya.

“JNE kita pakai salah satu rekanan luar biasa setiap hari datang terus datang ke kantor,” katanya.

Pelayanan yang diberikan kepada usahanya ini sangat memudahkan. Terlebih jika para konsumennya yang tersebar di seluruh Indonesia ini memilih langsung menggunakan JNE.

“JNE itu lebih ke kota besar terutama Jawa banyak yang pakai JNE itu request dari customer dari Sentani Jayapura sampai Aceh. Semuanya udah,” katanya.

Rifki Ali Hamidi pun tidak pusing lagi jika ada yang kosumennya dari luar negeri. Sebab JNE pun bisa mengirimkan barangnya sampai ke tangan konsumennya.

“Luar negeri pakai JNE. JNE lumayan banget,” katanya.

Menurutnya para konsumernya tidak mempunyai masalah dengan tarif JNE. Sebab, justru konsumernya yang memutuskan untuk menggunakan layanan yang mendapatkan penghargaan Netizen Brand Choice Award 2018 ini.

” JNE itu lebih cepet, lebih cepet dan ada garansi itu terserah kustomer,” katanya.

Ia senang bekerjasama dengan JNE sebab, jika tidak memiliki jasa pengiriman seperti JNE maka ia tidak dapat memberikan manfaat kepada orang lain. Bersama JNE ini semua warga sekitar, terutama pembatik di Kulon Progo dapat merasakan manfaat ekonomi. Jika, kondisi seperti ini terus berjalan bukan tidak mungkin efek lainnya juga dirasakan ribuan orang di Kulon Progo.

“Kita rekrut orang itu bantu orang lain. Kita jualan itu berbagi berkah dan manfaat,” katanya.

Warna Dunia Pendidikan Indonesia itu ?

Previous article

DPRD Dorong Pemkot Yogyakarta Gencarkan Sosialisasi Perda

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *