NewsPendidikan

Beras Analog Karya Mahasiswa UNY Aman Untuk Penderita Diabetes

0
beras analog
Beras Analog ( FOTO : Humas UNY)

STARJOGJA.COM.SLEMAN – Tiga mahasiswa prodi Pendidikan IPA, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNY berhasil mengolah umbi talas menjadi beras bagi penderita diabetes. Bahan pangan itu diberi nama beras analog. Beras Analog Karya Mahasiswa UNY Aman Untuk Penderita Diabetes

Beras ini diklaim cocok bagi penderita diabetes karena indeks glikemiknya lebih rendah dan komposisi gizinya lebih tinggi dibandingkan dengan beras padi. Selain itu, beras analog diyakini bisa menjadi sumber alternatif pangan baru, terutama karbohidrat dan

Mukti Syarifah, Risha Kurnia Dwi Hartanti dan Muhamad Arif Nur Rokhman mengaku menggagas pembuatan beras analog menyebut Beras analog merupakan tiruan dari beras yang terbuat dari bahan-bahan seperti umbi-umbian dan serealia yang bentuk maupun komposisi gizinya mirip seperti beras. Khusus untuk komposisi gizinya, beras analog bahkan dapat melebihi apa yang dimiliki beras.

” Beras analog menggunakan tepung ubi talas yang dikombinasikan dengan wortel untuk menyehatkan mata penderita diabetes. Penggunaan Tepung talas diharapkan dapat menghindari kerugian akibat tidak terserapnya umbi segar talas di pasar ketika produksi panen berlebih,” jelas Mukti dalam keterangannya kepada Starjogja.com.

Baca juga : Hindari Diabetes, Ini Cara Minum Kopi yang Aman

Penggunaan wortel diharapkan membantu para penderita diabetes terhindar dari gangguan kesehatan mata. Risha Kurnia Dwi Hartanti menambahkan, Karakteristik beras analog ini diharapkan dapat lebih diterima masyarakat karena memiliki bentuk dan rasa yang menyerupai beras sehingga masyarakat tidak perlu mengubah pola makannya karena cara konsumsi beras analog sama seperti beras yang berasal dari padi.

“Beras yang dimasak menjadi nasi putih mengandung indeks glikemik lebih tinggi dari pada umbi talas” ujar Risha “Nasi putih mengandung indeks glikemik yang relatif tinggi yaitu 89 sedangkan talas mengandung indeks glikemik yang rendah yaitu 54”.

Muhamad Arif Nur Rokhman menjelaskan, bahan yang dibutuhkan adalah umbi talas, wortel, air dan cairan pengikat CMC (carboxymethyl celluloce).

“Kami buat dulu umbi talasnya baru setelah itu kami buat beras analog” katanya.

Dalam hasil uji laboratorium diperoleh kadar glukosa terendah yaitu 0,009653 gram pada perbandingan tepung talas dan tepung wortel 9:1 dengan tambahan CMC sebesar 1 gram, sedangkan kandungan gula dalam 100 gram nasi putih adalah 0,20. Hal ini membuktikan bahwa kandungan glukosa dalam talas lebih rendah daripada kandungan glukosa pada nasi putih. Zat tambahan (wortel) turut mempengaruhi kadar karbohidrat yang terkandung pada beras analog.

Dari sini disimpulkan bahwa beras analog umbi talas fortifikasi wortel dapat dikonsumsi sehari-hari bagi penderita diabetes maupun masyarakat untuk mengurangi kadar glukosa dalam tubuh.

Perlu Terobosan Metode dan Media Tingkatkan Partisipasi Mahasiswa di Pemilu 2019

Previous article

Ada Layanan Streaming Ngayogjazz 2018

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News