Esai

Pikirkan Akibatnya, Sebelum Melontarkan Suatu Hal

0
lembaga pengawas data pribadi
penggunaan smartphone (star)

STARJOGJA.COM, Yogyakarta – Zaman millenial yang serba canggih, orang-orang bisa melakukan apapun sesuai keinginan hanya dalam sekejap. Orang-orang juga bebas mengutarakan pendapatnya. Pendapat saya, alangkah baiknya sebelum melontarkan suatu hal, berpikir dulu apa yang akan terjadi kedepannya.

Berpikir sebelum melontarkan suatu hal ini banyak terjadi di media sosial, walaupun di kehidupan nyata juga sering terjadi basi-basi  “Wah sendiri aja, pasangannya mana?”, “Kok kamu gemukan sih?”, “Kok kamu kurusan sih?” atau “Kok kamu belum lulus-lulus sih?.”

Pertanyaan basa-basi seperti itu dianggap sebagian orang merupakan hal yang biasa. Mereka tidak mengetahui latar belakang orang-orang yang mengalaminya. Bisa jadi orang tersebut memang nyaman untuk sendiri dan tidak mau direpoti hal-hal seperti memiliki pasangan, bisa jadi orang tersebut sudah mencoba berbagai macam cara untuk diet namun memang bawaan gen dari orang tuanya membuat dirinya tidak bisa kurus.

Baca Juga : Satpam UGM Sukses Kuliahkan 4 Anaknya

Bisa jadi orang tersebut sudah mencoba berbagai macam penggemuk badan namun hasilnya nihil. Bisa jadi orang tersebut belum lulus karena ada suatu hal mendesak yang membuatnya menunda kelulusannya.

Hal-hal seperti itu yang membuat orang menjadi kepikiran dan berakhir menjadi stres. Padahal tadinya dirinya baik-baik saja namun setelah ditanya basa-basi seperti itu dirinya jadi kepikiran.

Untuk itulah saat ini sudah seharusnya berpikir terlebih dahulu sebelum menanyakan pertanyaan basa-basi kritis seperti itu. Apa susahnya menanyakan kabar, atau bagaimana dengan hobi yang kalian kerjakan atau mempertanyakan tentang film, masih banyak pertanyaan menarik yang bisa menjadi topik pembicaraan.

Media sosial bisa dibilang ladang nyinyir untuk semua orang. Untuk itulah banyak yang mengatakan, gunakanlah media sosialmu secara pintar. Seperti baru-baru ini adalah komentar-komentar tentang atlet bulutangkis yang sedang berjuang membawa nama Indonesia.

Ketika seorang atlet itu menang, kalian mengelu-elukan namanya namun ketika atlet itu kalah kalian langsung memberi komentar-komentar jahat yang bisa saja membuat mental atlet itu jadi menurun. Coba kalian bayangkan bagaimana susahnya mereka berjuang membawa nama Indonesia.

Bagaimana kerasnya latihan mereka setiap harinya, bagaimana mereka melawan rasa takut mereka menaiki pesawat untuk menghadiri pertandingan di luar negeri, bagaimana perasaan mereka yang jauh dari keluarga mereka untuk berjuang di luar sana.

Perjuangan itu jelas tidak bisa kita rasakan, oleh karena itu kalian bisa seenaknya memberi komentar-komentar jahat. Jika memang tidak bisa merasakan hal itu, cobalah untuk memikirkannya. Saya rasa tiap manusia diberi akal dan pikiran untuk bertindak dan memikirkan sesuatu hal sebelum berbuat buruk.

Bahkan ada yang berkomentar jahat dengan membuat akun-akun palsu. Menurut saya, bagaimana mungkin bisa merendahkan orang lain jika bersembunyi dibalik akun palsu.

Bagi yang suka melontarkan suatu hal sebelum berpikir cobalah untuk mengingat bahwa selain tidak akan menjadi lebih membanggakan dibanding mereka, sikap ini tidak akan mendapat rejeki yang lebih dari pada mereka. Terlebih juga tidak akan mendapat kebaikan apapun, mungkin malah balik dinyinyir dan hanya mendapat dosa untuk perkataan tidak baik itu.

Untuk itu ada baiknya sebelum berkomentar terhadap suatu hal hendaknya berpikir dahulu kedepannya. Boleh berkomentar namun tetap harus sopan, tanpa harus menjatuhkan mental seseorang itu.

Bayu

Belum Semua Puskesmas Di Sleman Bisa Obati HIV/AIDS

Previous article

Minum Susu Premium di Susu Sarjana

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Esai