News

3 Warga Jogja meninggal Akibat Leptospirosis

0
FOTO : antara

STARJOGJA.COM, JOGJA – Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta waspadai penyakit leptospirosis. Leptospirosis disebabkan oleh bakteri leptospira, yang terbawa pada hewan pengerat seperti tikus. Hingga November 2018, ada 23 orang yang terkena penyakit ini dan 3 diantaranya dilaporkan meninggal dunia.

drg. Yudiria amelia, kabid pencegahan dan pengendalian penyakit Dinkes kota Yogyakarta mengatakan kasus leptospirosis perlu diwaspadai pada musim hujan.Menurutnya jika tidak diwaspadai, leptospirosis berakibat fatal, karena bisa menyebabkan kematian.

” Orang kadang nggak menyangka kalau itu leptospirosis.Tanda yang harus diwaspadai adalah adanya demam tinggi,pusing,nyeri otot dan juga mata merah ,” kata Yudiria,kepada Star Jogja FM, Siang ini (12/12).

Ia menjelaskan masa inkubasi penyakit ini 4-19 hari. Kalau ada gejala seperti itu, penderita harus langsung ke fasilitas pelayanan kesehatan agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.

” Apalagi kalau muncul gejala tadi setelah kerjabakti, baik di rumah atau di lingkungan yang berhubungan dengan sampah,” jelasnya.

Terkait penularan, Endang mengungkapkan melalui mata, kulit, terutama kulit yang luka, dan lain-lain. Oleh sebab itu ia menghimbau masyrakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri sendiri.

” Jangan sampai ada genangan,karena bisa menular juga lewat air yang terkontaminasi leptospira. Bersihkan sampah di lingkungan, waspada sisa makanan. Yang pasti cegah populasi tikus, karena musim hujan populasinya meningkat. Kalau setelah aktivitas harus cuci tangan, mandi pakai sabun,” himbaunya.

Sungai Winongo Langganan Ancaman Banjir dan Longsor

Previous article

PHBS Hindarkan Sakit di Musim Hujan

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News