Esai

Pesta Seks di Yogyakarta, Fantasi Seks yang Keblinger

0
pesta seks
jumpa pers Pesta seks (foto : Harianjogja.com)

STARJOGJA.COM, JOGJA – Publik dikejutkan dengan terungkapnya praktek pesta seks yang dilakukan sejumlah orang disebuah homestay di Jalan Nusa Indah, Depok Sleman. Perbincangan pun ramai di kalangan masyarakat baik secara langsung ataupun lewat media sosial. Masyarakat pun dibuat tak percaya kalau itu terjadi di wilayah DIY yang penuh norma dan sopan santun.

Celetukan nakal pun muncul. ” Ediaan kui di Jogja ? ” , ” kok mau ya mbayar “, ” apa enaknya rame -rame ” atau ” kayak apa to orang -orangnya ” jadi beberapa kutipan pernyataan yang muncul di tengah masyarakat. Tak sedikit yang geleng-geleng kepala tak percaya kalau itu ada di sekitar tempat tinggalnya. Jika dulu dari bisik-bisik kita sering dengar soal praktek prostitusi terselubung di sejumlah tempat di Jogja, maka kasus ini menyadarkan kita akan semakin maraknya seks bebas di sekitar kita.

Dalam kasus ini, polisi mengamankan 12 orang yang rata-rata berusia di atas 35 tahun, di mana dua orang berperan melakukan adegan hubungan seks dan sisanya menonton dengan membayar sejumlah uang. Dalam pengembangannya, Polda DIY semalam telah menetapkan dua orang pria sebagai tersangka terkait pesta seks itu. Kedua tersangka masing-masing AS alias Joko dan HK alias Jovanka. Kedua tersangka, sama-sama disangka mengeksploitasi orang untuk berbuat cabul dan memperdagangkan orang di acara pesta seks tersebut.

Baca Juga : Pesta Miras Oplosan, Tragedi dan Ironi Generasi Kini

Mengutip seksolog Zoya Amirin, M.Psi, salah satu motivasi orang mengikuti pesta seks atau orgy adalah untuk mencari variasi dan keseruan baru dalam pernikahan mereka. Di sisi lain, pengaruh tontonan video porno yang menampilkan pesta seks rame -rame ini tak jarang membuat orang penasaran untuk mempraktekkannya. Fantasi menjadi sensasi yang terpenuhi.

Entah sensasi apa yang tercipta atau dinikmati oleh mereka yang terlibat dalam praktek pesta seks bebas ini. Apalagi ini harus dilakukan dengan mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Ya, mereka harus mengeluarkan uang Rp 1 juta untuk menyaksikan sex live di depan mata mereka, tak cuman lewat video yang sarat dengan akting para bintang film porno ternama.

Dari potongan fakta ini muncullah sebuah keprihatinan bersama akan munculnya ancaman penyimpangan seks di sekitar kita. Seks bebas di kost, prostitusi terselubung, salon plus plus dan jual beli layanan seks di media sosial harus jadi perhatian semua pihak di Jogja. Jangan menutup mata akan fakta ini. Ada ancaman besar bagi generasi muda yang tinggal di Jogja.

Kurangnya pendidikan moral menjadi kunci terbesar dari aktifitas ini. Mereka melakukan ini karena rasa penasaran dan susah mengendalikan diri akan besarnya fantasi dan nafsu. Di sisi lain, orang yang telah berpasangan pun lemah moralnya sehingga mudah tergoda untuk memanfaatkan tawaran yang muncul demi memuaskan fantasi semata.

Di sinilah faktor benteng iman dan agama itu jadi unsur utama dalam mengatasi aneka fenomena seks bebas di sekitar kita. Pendidikan agama dan norma harus ditanamkan sejak dini. Anak muda ini harus bisa mengelola rasa keingintahuan yang begitu besar untuk mencoba hal-hal yang membuat penasaran tersebut. Membentengi diri serta memahami betul jika hal tersebut mampu membuat tubuh menjadi rusak dan berpenyakit merupakan hal yang harus dipahami.

Masyarakat pun harus peduli akan kondisi lingkungannya. Orang tua pun harus aktif mengetahui informasi soal fenomena seks bebas dan aneka sumber akses content berbau pornografi. Meski pemerintah sudah mencoba membatasi atau menutup situs pornografi namun ini tak menjawab permasalahan karena ada banyak cara untuk membuka situs yang diblock oleh kominfo. Orang tua harus melek informasi dan teknologi agar benteng iman yang kuat dan ditanamkan sejak dini bisa makin kuat di tengah terpaan badai kekuatan teknologi.

Kita dukung langkah penegakan hukum ini agar selesai sesuai dengan aturan yang ada. Penegakan hukum bisa membuat jera atau takut orang yang ingin melakukannya. Seks bebas adalah sebuah pelanggaran dari nilai agama dan norma masyarakat !

Bayu

Sandiaga Uno, Playing Victim dan Air Kendi

Previous article

Aksi Kampung Wisata Kali Code Cokrodiningratan

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Esai