News

Musim Hujan Datang, BPBD Kulon Progo Antisipasi Bencana

0
longsor
Ilustrasi Longsor ( FOTO : Jibi)

STARJOGJA.COM, KULONPROGO – Memasuki musim penghujan, BPBD Kulon Progo mengantisipasi potensi bencana yang akan terjadi di daerah rawan bencana di wilayah tersebut. Daerah pembangunan NYIA ( New Yogyakarta Internasional Airport ) pun turut menjadi perhatian BPBD Kulon Progo.

“Wilayah kami, pada umumnya memang ada potensi banjir, tapi untuk di wilayah sekitaran pembangunan saya kira sudah dilakukan upaya untuk antisipasi, pencegahan, apabila ada potensi banjir peningkatan curah hujan disana bisa lebih diantisipasi, mungkin lebih ke arah struktural dilakukan persiapan,” Tutur Suhardiyono, Kasie. Darlog BPBD Kulon Progo kepada Star Jogja FM, Kamis ( 03/01/2019).

Potensi bencana yang terjadi di daerah rawan, Kulon Progo yaitu bencana tanah longsor, banjir, dan angin kencang. Tiga bencana ini menjadi perhatian dari BPBD Kulon Progo di musim hujan ini.

“Di Kulon Progo yang rawan potensi Angin kencang ada kecamatan Sentolo, Samigaluh, daerah bukit sering terjadi potensi angin kencang,”ungkapnya.

Untuk bencana Tanah longsor, BPBD mengantisipasi daerah rawan tanah longsor dengan memasang EWS ( Early Warning System ) di sekitar 83 titik. Dengan Pemasangan EWS ini, Suhardiyono mengharapkan dapat memberikan peringatan dini kepada masyarakat ketika ada potensi longsor.

“ Daerah rawan longsor seperti kecamatan Kalibawang, Samigaluh, Girimulyo, Kokap dan sebagian Pengasih, potensi tanah longsor cukup dalam skala menengah,” jelasnya.

Suhardiyono menjelaskan EWS ini memberikan peringatan seperti bunyi sirene kepada masyarakat agar masyarakat dapat mengantisipasi bencana. Sistem kerja EWS yaitu dengan cara mendeteksi pergerakan tanah dan mendeteksi curah hujan yang sangat lebat.

“ Kalau untuk banjir belum ada EWS,”ujarnya.

Suhardiyono juga mengatakan penyebab banjir di kecamatan Galur, Lendah, Panjatan, Wates, dan Temon terjadi karena adanya kombinasi, seperti hujan lokal, dan seringnya turun hujan di daerah hulu yang menyebabkan luapan air dan genangan air. Selain itu juga, penyebab lainnya yaitu hujan yang lebat dan merata seperti peristiwa siklus cempaka tahun lalu.

“ Untuk kesiapsiagaan, kami sudah disiapkan seperti personel 24 jam, dan peralatan darurat bencana seperti perahu untuk evakuasi, dan juga logistik,” tambahnya.

Bayu

14 Januari Underpass Kentungan Mulai Dibangun

Previous article

Overstay, Imigrasi Yogyakarta Lakukan Deportasi Pada WNA

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News