FeatureKab Bantul

Cara Dinas Kesehatan Bantul Mencegah Stunting

0
Hirschsprung

STARJOGJA.COM, Bantul – Bantul menjadi salah satu dari 160 kabupaten dan kota se Indonesia yang menjadi prioritas penanggulangan stunting tahap 2 dari Kementrian Kesehatan. Dinas Kesehatan Bantul pun mengupayakan berbagai program untuk mencegah stunting pada anak di Bantul.

“Stunting bisa diistilahkan dengan pendek atau kerdil. Diakibatkan kekurangan gizi kronis saat mengandung,” kata Anugrah Windiasari selaku Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Bantul Rabu, (30/1/2019).

Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan ada sebanyak 20% anak-anak di Bantul mengalami kegagalan tumbuh pada tubuh atau stunting. Sehingga Dinas Kesehatan Bantul membuat program mencegah stunting seperti layanan pemeriksaan kehamilan secara terpadu, memberikan tablet tambah darah, kampanye hidup sehat pada keluarga, hingga bekerjasama dengan DLH maupun PO untuk akses air bersih dan sanitasi yang layak.

Baca juga : Yuk Cegah Stunting Dengan Memberikan Asi Eksklusif

“Langkah itu diambil agar anak-anak tidak mengalami stunting. Selain memberikan gizi atau memperhatikan gizi anak, seharusnya perhatikan juga kesehatannya. Karena anak yang stunting sering alami sakit. Oleh sebab itu, diperhatikan juga sanitasi dan akses air bersih,” imbuhnya.

Anugrah menyebutkan bahwa balita dapat terkena stunting apabila sang ibu sering kali alami anemia maupun kekurangan energi kronis (KEK) ketika balita tersebut masih dalam kandungan. Selain itu, stunting dapat terjadi ketika bayi yang baru lahir tidak mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan, dan tidak diberikan makanan pendukung ASI yang seimbang ketika berusia 6 bulan hingga 2 tahun.

“ Stunting itu baru tampak saat anak nya berumur 2 tahun, jadi kalau sang anak dari masih janin hingga umur 2tahun alami kekurangan gizi, maka anak itu akan jadi pendek atau stunting,”ujarnya.

Untuk itu ibu yang tengah mengandung dihimbau untuk mengelola kesehatannya agar tidak mengalami anemia ataupun kekurangan energi kronis, dan memberikan ASI eksklusif saat bayi lahir. Serta memberikan makanan yang bergizi seimbang pada anak.

“Sejak lahir bisa diwaspadai potensi stunting, pertama ketika panjang badan bayi baru lahir tidak sampai atau kurang dari 48cm, kemudian perbandingan tinggi badan yang tidak sesuai dengan umur anak, itu akan terlihat patokannya,” tambahnya.

Pameran Babad Diponegoro Cara Baru Belajar Sejarah

Previous article

Review Film Orang Kaya Baru The Movie (OKB)

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Feature