News

Badai Campak Di Madagaskar

0
vaksinasi anak

STARJOGJA.COM, Yogyakarta – Madagaskar, salah satu negara di Afrika Timur, dihantam oleh badai penyebaran Campak terparah dalam beberapa dekade terakhir. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan mengatakan kepada CNN bahwa sudah lebih dari 50,000 orang yang terjangkit sejak bulan Oktober 2018 dan 300 diantaranya meninggal dunia, sebagian besar anak-anak.

Campak terkadang dianggap sebagai penyakit sepele dengan efek minimal. Namun sebetulnya bisa berkembang menjadi sesuatu yang lebih gawat dan menyebabkan Encephalitis, Tuli, dan pada kasus ekstrim, dapat menyebabkan kematian, terlebih ketika pasien mengalami malnutrisi atau memiliki imunitas tubuh rendah.

Lon Kightlinger, ahli Epidemiologi dari South Dakota mengatakan kepada CNN, “Campak sangat menular. Seperti Flu, pola penyebarannya melalui kontak dengan udara yang mengandung Virus dari serpihan Ingus atau Batuk.”

Baca juga : Imunisasi MR Tetap Dilaksanakan, Masyarakat Boleh Pilih Tunggu Fatwa MUI

Gejala penyakit ini pun mirip seperti Flu. Demam tinggi, Batuk, Pilek, Hidung berair dan Mata merah, serta Ruam di sekujur tubuh.

Campak sebetulnya bisa ditangkal dengan Vaksinasi, namun khususnya di Madagaskar, dengan kondisi fasilitas kesehatan dan kemudahan memperolehnya yang terbatas, serta kurangnya informasi tentang pentingnya Vaksin serta keenganan untuk memberikan perawatan tersebut, tidak heran jika terjadi wabah terparah sepanjang sejarah mereka.

Dr. Andosoa Rakotoarimanana, Direktur Ambohimiandra Children’s Hospital di Ibukota Madagaskar mengatakan “Ini masalah mentalitas. Mungkin mereka belum paham arti penting vaksinasi.”

Wabah ini merupakan peringatan bagi dunia betapa Campak bisa sangat berbahaya dan menjangkiti orang-orang, terutama anak-anak yang tidak terlindungi dengan baik.

Bayu

Kisah Sedih Juara Tinju Belanda Musuh Muhammad Ali

Previous article

Puncak Musim Hujan di Yogya sampai Pertengahan Februari

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News