News

Ketua Umum PP Muhammadiyah : Islam itu Welas Asih

0
hasil Pemilu 2024
Haedar nashir (Humas UMY)

STARJOGJA.COM, Yogyakarta – Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengaskan media sosial dan politik jangan dijadikan lahan subur untuk memproduksi segala bentuk kebencian, amarah, dan permusuhan yang menjauhkan diri dari sikap adil dan ihsan. Menurutnya Islam mengajarkan kasih sayang atau sikap welas asih terhadap sesama, bahkan terhadap seisi alam semesta.

“Dalam keadaan dan melalui media apapun semestinya tidak ada ruang bagi insan Muslim mengeluarkan ujaran dan sikap yang menunjukkan akhlaq madhmumah (tercela), sekaligus menggerus akhlak karimah nan mulia,” ujar Haedar Sarasehan Kebangaaan Pra-Tanwir di Malang, Kamis (7/2/2019).

Menurut Ketua Umum PP Muhammadiyah muslim idealnya merupakan pribadi yang akil-baligh, menjauhi sikap kekanak-kanakkan oleh pola asuh media sosial yang salah kaprah.

Baca Juga : NU dan Muhammadiyah Didorong Promosikan Islam Yang Toleran

“Inilah ajaran mulia Islam tentang welas asih. Ajaran kasih sayang dalam Islam harus diwujudkan dalam perilaku sehari-hari,” tegas Haedar.

Dalam kenyataannya terjadi paradoks atau hal-hal yang tampak bertentangan antara nilai ajaran dengan perilaku pemeluknya.

“Islam hanya sebatas ilmu dan ajakan tetapi tidak dipraktikkan dalam kehidupan nyata, paradoks beragama seperti itulah yang termasuk beragama yang tidak mencerahkan serta dimurkai Allah,” ujar Haedar mengutip Quran surat Ash-Shaff ayat 3.

Muhammadiyah pada Muktamar ke-46 tahun 2010 mendeklarasikan diri sebagai “Gerakan Pencerahan”.

Dalam “Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Abad Kedua” bagian V (Kelima) tentang “Agenda Abad Kedua” dinyatakan secara tegas dan lengkap, bahwa Muhammadiyah pada abad kedua berkomitmen kuat untuk melakukan gerakan pencerahan.

Gerakan pencerahan (tanwir) merupakan praksis Islam yang berkemajuan untuk membebaskan, memberdayakan, dan memajukan kehidupan. Gerakan pencerahan dihadirkan untuk memberikan jawaban atas problem-problem kemanusiaan berupa kemiskinan, kebodohan, ketertinggalan, dan persoalan-persoalan lainnya yang bercorak struktural dan kultural.

Gerakan pencerahan menampilkan Islam untuk menjawab masalah kekeringan ruhani, krisis moral, kekerasan, terorisme, konflik, korupsi, kerusakan ekologis, dan bentuk-bentuk kejahatan kemanusiaan.

Bayu

UMY Bantu Warga Menerapkan PHBS

Previous article

Livi Zheng : Film Bali Beats of Paradise Segera Tayang

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News