Kota JogjaNews

75 Naskah Kuno Kraton Diselamatkan Dalam Bentuk Digital

0
naskah kuno
STARJOGJA.COM, JOGJA – Kraton Ngayogyakarto Hadiningrat kehilangan cukup banyak naskah-naskah kuno saat peristiwa Geger Sepehi 1812. Naskah itu tersebar di sejumlah museum dan perpustakaan di Eropa. Butuh waktu dan biaya yang tidak sedikit untuk menyelamatkan naskah itu ke dalam format digital. 75 Naskah Kuno Kraton Diselamatkan Dalam Bentuk Digital
Dalam rangka memperingati Mangayubagya 30 Tahun Sri Sultan HB X bertakhta sebanyak 75 naskah kuno tentang sejarah dan berbagai peristiwa penting pada masa awal Kraton telah dikembalikan dalam bentuk digital oleh British Library Inggris.
Sri Sultan HB X menjelaskan naskah-naskah Keraton tidak hanya terdapat di British Library. Sejumlah perpustakaan dan museum di Inggris serta negara lain juga menyimpan naskah Keraton. Sebagian museum dan perpustakaan milik swasta.
” Ketika Keraton melakukan komunikasi dengan pengelola untuk mendapatkan naskah asli maupun kopi digital naskah tersebut, tidak boleh dilakukan secara gratis. Bukan perkara mudah untuk mengembalikan naskah-naskah kuno tersebut kembali ke asalnya. Setidaknya butuh waktu tidak kurang dari lima tahun untuk negosiasi, ” jelasnya.
Ketua Panitia Simposium Internasional Budaya Jawa dan Naskah Keraton Yogyakarta GKR Hayu mengatakan, sejak tahun 2018 lalu Sri Sultan HB X secara intensif menjalin kerja sama dengan British Library. Kerja sama tersebut untuk meminta digitalisasi manuskrip Keraton Yogyakarta yang saat ini berada di Inggris.
“Ada banyak sekali naskah-naskah peninggalan sejarah Kraton Yogyakarta yang hilang. Dari sejumlah manuskrip yang dimiliki Kraton Yogyakarta, 75 naskah kuno berhasil ditemukan di British Library. Manuskrip yang ditemukan di British Library itu kemudian didigitalisasi. Proses digitalisasinya tidak mudah. Prosesnya sangat sulit. Selain itu, biayanya juga tidak murah,” jelas GKR Hayu.
Ia menjelaskan Kraton memang berharap naskah itu bisa dikembalikan ke asalnya.Namun, pihak Kraton kesulitan untuk melakukan proses perawatan naskah tersebut.
“Kraton Jogja berharap semua naskah kuno dapat kembali ke Yogyakarta, namun apakah kita bisa rawat jika naskah-naskah dikembalikan. Saat ini Kraton Jogja diberikan 75 naskah yang akan dimanfaatkan dengan simposium dan pameran,” jelas GKR Hayu.
Sementara itu, Penghageng Kawedanan Hageng Nitya Budaya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, GKR Bendara menyatakan, naskah digital dari Inggris bersama naskah fisik di dalam Kraton akan dipamerkan untuk masyarakat. Tempatnya di Pagelaran Keraton Jogja pada 7 Maret hingga 7 April 2019.
“Naskah kuno yang dikembalikan dalam bentuk digital yakni manuskrip tentang ‘Teaching of Hamengku Buwono (HB) I’. Naskah-naskah kuno tersebut nantinya akan dipamerkan di Kraton Ngayogyakarta saat puncak peringatan 30 tahun Masehi Sri Sultan HB X Bertakhta” ungkap GKR Bendhara.
Dalam pembukaan Simposium Internasional Budaya Jawa dan Naskah Kraton Yogyakarta yang diselenggarakan di Ballroom Hotel Royal Ambarrukmo, Sri Sultan HB X bersama dengan Rektor UNY melalukan penandatanganan MoU kesepakatan kerjasama akademis terkait keberlangsungan budaya Jawa.

Penumpang KA Eksekutif Tahun ini Naik

Previous article

Sleman Luncurkan Calendar of Event 2019

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja