FeatureKab Sleman

Pernikahan Dini di Sleman Mayoritas karena ‘Kecelakaan’

0
Pernikahan dini
Warga Baleharjo Gunungkidul serukan anti pernikahan dini (Harianjogja)

STARJOGJA.COM, Sleman – Pernikahan dini di Sleman terhitung cukup tinggi kasusnya. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sleman Mafilindati Nuraini mengatakan tahun 2018 lalu dari 332 pernikahan 97 berasal dari pernikahan dini.

“Mengejutkan dispensasi pernikahan usia dini ada 97 kasus di pengadilan agama. Ini jadi perhatian kita semua tidak hanya kita saja tapi seluruh komponen masyarakat, lembaga swasta untuk menekan seperti ini,” katanya kepada Starjogja 101,3 FM Selasa (26/3/2019).

Linda mengatakan jumlah kasus pernikahan dini ini terhitung cukup tinggi di Sleman. Terlebih, kasus ini terjadi karena hamil diluar nikah.

Baca Juga :Pernikahan Anak Masih Marak Terjadi di Indonesia

“Mayoritas yang mengajukan dispensasi itu karena kecelakaan mayoritas itu,” katanya.

Menurutnya bagi remaja atau anak muda yang belum matang untuk menikah memiliki beberapa kerugian di masa depannya nanti. Salah satunya resiko kesakitan atau kematian ibu dan bayi.

“Kerugian langsung pada usia muda itu masa depan mereka belum matang dari berbagai aspek. kematangan fisik dan psikisnya belum matang kerugian itu saya kira cukup banyak,” katanya.

Kerugian lainnya adalah perceraian bagi pasangan tersebut. Belum matang secara emosional ini menurut Linda menjadi penyebab banyaknya angka perceraian di Sleman.

“Data 2018 di Kabupaten Sleman ada 1300 kasus perceraian yang dipicu perselisihan dan pertengkaran terus-menerus,” katanya.

Ia pun sudah melakukan beberapa upaya untuk melindungi anak-anak yang masih remaja ataupun pernikahan dini melalui beberapa peraturan. Salah satunya dengan peraturan Bupati tentang pendewasaan usia pernikahan. Selain itu dengan berbagai kegiatan pembinaan remaja Genre (generasi berencana), pendampingan kampung KB dan pembinaan kelompok keluarga sejahtera.

“Pramuka dibinaan kami ada namanya Saka Kencana melibatkan seluruh OPD di Sleman dan lembaga swadaya masyarakat akademisi dunia usaha dengan berbagai program kegiatan mulai kabupaten layak anak. pembinaan keluarga,” katanya.

Hati-hati Minum Panas, Bisa Picu Resiko Kanker

Previous article

Conor McGregor Umumkan Pensiun dari MMA

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Feature