FeatureNews

Wisata Kulon Progo Harus Standart International

0
Wisata Kulon Progo

STARJOGJA.COM, Yogyakarta – Wisata Kulon Progo akan jadi unggulan ketika bandara Yogyakarta International Airport (YIA) dioperasikan. Ketua ASITA DIY Udi Sudiyanto mengatakan wisata Kulon Progo harus menjadi pilihan pertama wisatawan yang datang ke Yogyakarta.

“ASITA DIY sudah menyiapkan dan memanfaatkan air port baru dengan paket paket, yang biasanya ke Jogja ke Prambanan dan Kraton maka pola perjalanan mulai berubah. Kita sudah memetakannya. Tidak serta merta keluar dari Kulon Progo tapi disana dulu contoh yang lumayan kebun teh Nglinggo,” katanya kepada Starjogja 101,3 FM Jumat (3/5/2019).

Menurutnya adanya bandara baru Kulon Progo harus menjadi ladang ekonomi dari sektor wisata. Ia berharap jangan sampai wisatawan justru tidak menikmati destinasi yang ada di Kulon Progo.

Baca Juga : Lama Tinggal Wisatawan Coba Ditingkatkan ASITA DIY

“Destinasi di Kulon Progo ini pegang peranan penting bagi pariwisata DIY. Itu pintu masuknya jangan sampai mereka turun di Kulon Progo tapi justru wisata ke daerah lain. Sayang sekali,” katanya.

Agar menarik banyak wisatawan yang datang ke Kulon Progo maka destinasi wisata harus memenuhi standar. Termasuk standar obyek wisata bagi wisatawan asing.

“Kalo paket asing harus disesuaikan dengan standart International, sdm juga harus disiapkan menghadapi wisatawan asing. Perlakuan beda antara domestik dan asing. Kalo asing lebih ke budaya dan daily activity masyarakat itu yang kita siapkan secara dini,” katanya.

Sebab, jika wisatawan asing datang ke Kulon Progo namun obyek wisata belum siap maka akan melewatkan kesempatan. Padahal potensi obyek wisata di Kulon Progo termasuk yang bagus bagi wisatawan asing.

“Sekarang ada trend wisatawan dimanapun di dunia ini memang mereka datang dengan tempo yang tidak lama duu bisa 5 hari mereka lebih singkat mereka lebih suka denagn outdoor activity ke alam bebas bersama warga. Ini harus dicermati dan lebih suka terlibat dalam sebuah experience. Lebih to be involve tapi ingin melihat kehidupan sehari-hari kalo malam ronda pagi bertani ini experinece yang ingin mereka lalkukan,” katanya.

Ia menekankan pentingnya mempersiapkan masyarakat sekitar untuk menyambut wisatawan asing yang suka dengan daily activity ini. Jika masyarakat sudah siap maka mereka wisata di Kulon Progo akan dipandang dan disebarkan luaskan oleh wisatawan tersebut.

“Ketika mereka datang kesini mereka bingung tidak bisa bahasa Inggris, paling tidak mereka sadar akan pariwisata. Trending topic saat ini kan masalah plastik kan, nah masyarakat harus pahami ini juga. Mereka menerima daun jatuh tapi tidak bisa menerima plastik ada di jalanan,” katanya.

Menurutnya pengembangan destinasi wisata ini tidak hanya satu dua pihak saja, namun perlu keberpihakan dari pemerintah. Sebab, jika pemerintah tidak menjadi pemimpin dalam pengembangan wisata maka akan tidak berjalan lancar.

“Kita bicara pariwisata kita bicara orkestra itu harus senada kalo nada dasar c yang lain c semua. Kita harus samakan visi dahulu mana yang akan diangkat bersama. Lalu bersama membenahi destinasi itu. Lalu kita promosikan destinasi itu. Harus kita jaga pariwisata ruhnya seperti apa. Pemerintah harus hadir sebagai dirijennya,” katanya.

OJK DIY Inisiasi Hari Simpanan Pelajar atau SimPel Day

Previous article

Corporate Farming di Bantul Sukses Naikkan Produksi

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Feature