Kab Bantul

Dua Remaja Korban Petasan di Bantul

0
dua remaja korban petasan

STARJOGJA.COM, Bantul – Petasan menelan korban di Simpang Empat Pantai Cangkring, Desa Poncosari, Srandakan, Bantul Minggu (2/6/2019) pagi. Sebanyak dua remaja korban petasan di Bantul dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka bakar setelah menyulut petasan di sekitar Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).

Dua remaja korban petasan itu satu di antaranya, Ibnu Apri Firnanda, 15, warga Segoroyoso, Pleret, harus menjalani operasi karena luka di bagian telapak tangan cukup parah hingga jarinya patah. Sementara satu korban lainnya Sofyan Hidayat, 17, warga Dayu, Gadingsari, Sanden, hanya menjalani rawat jalan.

Kepala Puskesmas Sanden, Suyatmi membenarkan adanya dua remaja korban petasan   pada Minggu pagi, sekitar pukul 06.30 WIB. Ibnu Apri Firnanda, terluka di bagian telapak tangan kiri dengan kondisi luka masuk pada kategori cukup parah dan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

“Sofyan Hidayat kondisi luka bakar di kuku. Kuku diambil dan dijahit tiga jahitan,” kata Suyatmi, saat dihubungi harianjogja Senin (3/6/2019).

Baca Juga : Polda DIY Larang Masyarakat Jual Petasan

Wakil Direktur Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul, Agus Budi Rahardjo mengatakan selain merawat Ibnu Apri Firnanda, rumah sakitnya juga menerima pasien atas nama Denis, 18, warga Timbulharjo, Sewon, Bantul. Keduanya sama-sama mengalami luka bakar di bagian telapak tangan.

“Keduanya sudah diambil tindakan operasi. Pemuda berinisial I [Ibnu] kondisi patah tulang luka terbuka jari telunjuk. Sedangkan D [Denis] patah tulang terbuka jari tengah,” kata Agus.

Sebelumnya Kepolisian Sektor (Polsek) Srandakan menyita ribuan petasan berbagai merek dan ukuran selama Ramadan. Mercon-mercon hasil sitaan tersebut kemudian dimusnahkan dengan cara direndam dalam air. Kebanyakan petasan itu dibawa oleh pengunjung yang masih berusia di bawah 20 tahun.

“Hampir setiap hari kami razia petasan sejak awal puasa dengan sasaran wilayah pantai dan sekitar Jalan Jalur Lintas Selatan. Kalau jumlahnya bisa mencapai lebih dari 1.000 petasan,” kata Kepala Kepolisian (Kapolsek) Sektor Srandakan Kompol Muryanto.

Terakhir razia dilakukan pada Minggu (2/6) pagi. Dalam razia itu Polsek berhasil menyita sebanyak 415 petasan berbagai ukuran. Ukuran paling besar, kata dia, sekitar 25 x 30 sentimeter dengan daya ledak cukup tinggi.

“Petasan-petasan itu kami sita dari pengunjung yang berdatangan ke JJLS saat pagi hari. Sebagian besar pengunjung adalah remaja bahkan pelajar yang masih duduk di bangku SD hingga SMA,” kata Kapolsek.

Total pembawa petasan yang sempat diamankan ke kantor polisi sebanyak 24 orang. Rata-rata usia para pembawa mercon itu masih di bawah 20 tahun dan banyak yang berasal dari luar Srandakan. Polisi diakui dia sempat membidik siapa peracik petasan tersebut, namun si pemilik petasan hanya mengaku membeli dari teman. Para pelaku atau pemilik petasan tersebut pun akhirnya hanya dibina.

Muryanto mengatakan razia petasan merupakan perintah langsung Kapolres Bantul agar menjaga situasi dan kondisi di semua kecamatan aman. Salah satunya tidak menyalakan petasan karena petasan dianggap membahayakan bagi yang menyalakan maupun orang lain di sekitarnya.

Dia tidak heran kawasan selatan menjadi ajang bermain petasan karena di wilayah perkotaan sudah diperketat. Terlebih area Stadion Sultan Agung Bantul yang selama ini jadi target lokasi masyarakat berpesta mercon juga sudah ditutup rapat.

Presiden RI Joko Widodo Ucapkan Selamat Idul Fitri

Previous article

Hati-hati di Jalan Rawan Kecelakaan Bantul ini

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kab Bantul