JogjaKUSejarah

Ini Sejarah Masjid Syuhada Kotabaru

0
MASJID SYUHADA
FOTO : kebudayaan.kemdikbud.go.id

STARJOGJA.COM, JOGJA. Presiden Joko Widodo melaksanakan Shalat Jumat di Masjid Syuhada, Kota Baru, Yogyakarta yang merupakan masjid cagar budaya peninggalan Presiden pertama RI Soekarno, Jumat.
a
Dalam kesempatan itu, mantan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Harsoyo bertindak sebagai imam shalat dengan khatib Ustadz Waharjani yang menerangkan tentang kesiapan meninggalkan Ramadhan serta menyongsong Bulan Syawal.

“Pak Jokowi merupakan Presiden RI kedua setelah Bung Karno yang datang ke sini,” kata Pengurus Kesekretariatan dan Rumah Tangga Masjid Syuhada, Hengki Desri Mulyadi,dikutip dari antara.

Ia mengatakan Jokowi sudah kali kedua datang ke masjid yang didirikan pada 1952 sebagai kenang-kenangan untuk para pejuang kemerdekaan RI itu. Pertama, Jokowi datang ke Masjid Syuhada saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta pada 2013-2014.

“Kami merasa ini termasuk suatu hal kenang-kenangan. Masjid Syuhada ini kan juga kenang-kenangan dari RI 1 (Presiden Soekarno, red.) jadi ada hubungan,” kata dia.

Seperti Apa Perkembangan Masjid Syuhada ?  Berikut ceritanya yang dikutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id

Perkembangan sejarah Masjid Syuhada Tidak dapat dilepaskan dari sejarah perjuangaan pejuang Indonesia melawan tentara pendudukan Jepang. Peristiwa itu telah memakan korban 21 orang pejuang yang sekarang namanya diabadikan menjadi nama jalan di kawasan Kotabaru. Pembangunan masjid ini pada awalnya bertujuan sebagai monumen sejarah para syuhada yang gugur pada waktu itu. Namun seiring dengan kebutuhan akan tempat peribadatan, maka masjid ini digunakan sebagai tempat ibadah masyarakat muslim di Kotabaru.

Istilah syuhada sudah dikenal masyarakat, artinya orang-orang yang mati syahid atau gugur di jalan Allah. Nama lengkap masjid ini adalah Masjid Peringatan Syuhada. Mengingat terlampau panjang, maka seringkali disebut Masjid Syuhada saja. Pembangunan Masjid Syuhada dimulai dengan pembentukan panitia pada tanggal 14 Oktober 1949. Peletakan batu pertama dilakukan tanggal 23 September 1950 dan peresmian penggunaan dilakukan pada tanggal 20 September 1952. Jadi sejak peletakan batu pertama sampai peresmiannya, pembangunan masjid ini memakan waktu dua tahun. Tanggal 20 Sepetember 1952 dijadikan tanggal kelahiran (milad) Masjid Syuhada.

Tanah yang akan dibangun masjid merupakan pemberian dari Sultan Hamengku Buwono IX. Tanah ini terletak di sebelah timur Kali Code. Lokasi tanah ini berada diantara dua jembatan yaitu Jembatan Kridonggo ( kreteg Kewek) dan Jembatan Gondolayu.

Masjid Syuhada dirancang terdiri atas 3 lantai. Atap masjid sebagai puncak masjid terdapat kupel (mustoko) besar sebagai kubah masjid. Bagian tengah merupakan ruangan untuk shalat dan bagian bawah berupa ruangan yang digunakan sebagai kantor dan perpustakaan masjid.

Ini 6 Cara Menyimpan & Berbagi Foto saat Lebaran

Previous article

Ini Sejarah Kantor Perpustakaan Nasional di Malioboro

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in JogjaKU