Kab Gunungkidul

347 Sapi Gunungkidul Disuntik Antibiotik

0
kasus antraks
kasus antraks

STARJOGJA.COM, Gunung Kidul – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul, mencegah penyakit antraks setelah dua ekor sapi mati secara misterius. Setidaknya ada 347 ekor sapi Gunungkidul disuntik antibiotik.

Selain itu ada 832 kambing dan sembilan ekor domba di Kecamatan Karangmojo juga dilakukan hal yang sama untuk mencegah penyebaran penyakit antraks terhadap hewan ternak.

“Selanjutnya pencegahan penyebaran antraks, hewan ternak ini akan diberikan vaksinasi. Namun demikian, sebelum vaksinasi diberikan sosialisasi,” kata Kepala Seksi Kesehatan Veteriner, Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Retno Widiastuti kepada Antara Selasa (11/6/2019).

Baca Juga : Tiga Orang Negatif Suspek Antraks Gunungkidul

Sebelumnya sapi Gunungkidul disuntik antibiotik hewan ternak di radius satu kilometer dari Dusun Grogol IV. Selain itu, di titik-titik suspect juga sudah dilakukan penyemprotan dan penyiraman cairan formalin 10 persen untuk membunuh bakteri spora antraks.

“Sampai sejauh ini baru dua sapi yang positif antraks, dari lima sapi yang sebelumnya diidentifikasi,” katanya.

Menurut dia, sosialisasi berkaitan dengan vaksin antraks dapat memberikan efek samping terhadap kesehatan hewan ternak.

“Perlu disosialisasikan karena apabila hewan yang divaksin dalam kondisi tidak sehat bisa sakit hingga mati. Jadi, sebelum vaksin dilakukan, kami memberikan sosialisasi terkait dengan pemberian anti bodi ini ke masyarakat,” katanya.

Sementara, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto mengatakan spora antraks saat ini masih di sekitar Dusun Grogol IV, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo.

Ia mengatakan pihaknya telah ambil sampel di titik sumber penyakit, dan juga lakukan di daerah lain seperti Pasar Hewan Siyono, wilayah Kecamatan Nglipar, Semanu dan Ponjong.

“Dari uji sampel itu, semua negatif sehingga dipastikan penyebaran antraks belum sampai ke kecamatan yang lain. Artinya, antraks masih lokal di Grogol IV, semoga tidak meluas,” katanya.

Akibat Berlebihan Konsumsi Gula dan Karbohidrat

Previous article

Formasi CPNS Sleman Kulonprogo 2019

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *