Health

Ibu Tidak Boleh Malas Menyusui Anak

0
ibu menyusui aman Vaksinasi

STARJOGJA.COM, Info – Kirana Pritasari, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat dalam workshop Pekan ASI Sedunia di Gedung Kemenkes meminta kepada para ibu agar tidakmalas menyusui anak.

“Kalau sudah punya anak nggak boleh malas menyusui, kan itu kebutuhan anak,” ujarnya kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia pada Rabu (8/8/2019).

Kirana menyarankan agar wanita menyusui yang sedang bekerja diberikan ruang khusus laktasi yang sudah tertuang dalam permenkes bagi gedung perkantoran.

Baca Juga :Ini Manfaat Menyusui Bayi Bagi Mental Sang Ibu

“Tempat kerja di perusahaan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Perkantoran Permenkes itu tidak hanya aman, tapi termasuk ruang menyusui. Di perusahaan juga begitu, ada gerakan untuk perempuan untuk punya ruang laktasi,” terangnya.

Kirana menjelaskan secara alamiah puting susu ibu pasti berbeda, namun dengan berolahraga dan gizi yang tercukupi, ibu menyusui dipastikan dapat memproduksi ASI dengan baik.

“Bukan hanya air susu yang diminum bayi, tapi hormon-hormon pada ibu itu keluar termasuk oksitosin tadi yang mempengaruhi rahim. Jadi rahim itu berkontraksi, kalau berkontraksi pendarahan itu cepat berhenti, masa nifas (darah yang keluar dari rahim) lebih cepat selesai jadi ibu bisa lebih fit dan sehat kembali bisa seperti semula jadi penting sekali,” jelasnya.

Menurutnya, ASI adalah kebutuhan bayi dan tidak ada satu makanan pun yang mampu menandingi kebaikan ASI.

Susu formula semahal apapun juga memiliki kandungan yang sama, sedangkan ASI memiliki kandungan yang berbeda tergantung dari usia bayi.

“Kita ikut bertanggung jawab memberikan makanan terbaik untuk bayi yaitu ASI. Praktis tidak perlu cuci botol. ASI lebih efisien. Segi biaya bisa dihitung,” katanya.

Kirana juga menyarankan kontak psikis bagi ibu seperti mengelus bayi sebagai kunci tumbuh kembang balita agar terhindar dari masalah psikologis.

Bayu

Xiaomi Redmi 7A Dibanderol Rp1.1 Juta

Previous article

Menkes : Susu Formula itu Benda Mati

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Health