NewsNusantara

Indonesia Kirim Pulang 547 Kontainer Sampah dari Barat

0
mobil insinerator
Petugas pabean dan kepolisian Indonesia berdiri di dekat kontainer yang penuh dengan sampah plastik di Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Indonesia Rabu, 18 September 2019.

STARJOGJA.COM,JAKARTA – Indonesia kirim pulang 547 kontainer sampah dari barat setelah mendapati sampah-sampah itu tercemar oleh plastik bekas dan bahan-bahan berbahaya.

Direktur Jenderal Bea Cukai Indonesia Heru Pambudi mengatakan sembilan kontainer sampah dari barat berisi 135 ton sampah telah dikirimkan pulang ke Australia, Rabu (18/9).

” Kontainer-kontainer itu termasuk di antara 156 kontainer yang tadinya ditahan di pelabuhan Tangerang dan akan segera dipulangkan kembali ke AS, Selandia Baru, Spanyol, Belgia dan Inggris, ” jelasnya.

BACA JUGA : Impor Sampah Plastik Harus Segera Stop

Pambudi mengatakan, pemerintah telah menunda pemrosesan lebih dari 2.000 kontainer di beberapa pelabuhan sejak Juli.

” Sejauh ini, pemerintah telah mengirim pulang 331 di antara jumlah itu, sementara 216 lainnya akan menyusul, ” lanjutnya.

BACA JUGA : Gemilpah Cara Mahasiswa UGM Atasi Sampah

Ia mengatakan, pemerintah masih akan memeriksa sisanya. Langkah pemerintah ini diambil menyusul munculnya banyak kecaman terkait laporan-laporan bahwa Asia Tenggara merupakan lahan pembuangan sampah negara-negara maju.

Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI) menyerukan kepada pemerintah untuk menyetop impor sampah plastik dari negara-negara maju, mengikuti langkah serupa dari sejumlah negara di Asean.

“Beberapa negara Asean telah merespons perubahan perdagangan limbah plastik global ini dengan pembatasan impor,” kata Direktur Eksekutif Ecological Observations and Wetlands Conversation (Ecoton) Prigi Arisandi dikutip dari Bisnis, Selasa (25/6/2019).

Seruan itu disampaikan Prigi saat Report Launch and Film Skreening berjudul Perdagangan Sampah Plastik, di Kantor Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Jakarta.

Ecoton merupakan salah satu elemen penginisiasi AZWI, selain beberapa lembaga lain, Walhi, BaliFokus/Nexus3, dan Indonesian Center for Environmentl Law (ICEL).

SUMBER : VOA Indonesia

Ini Kisah Mahasiswa Disabilitas Tunarungu Selesaikan Kuliah di UGM

Previous article

One Piece: Stampede Raup Pendapatan Lebih dari 5 Miliar Yen

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News