Kab Bantul

Hari Santri Nasional, Ponpes Sunan Kalijaga Shalawatan

0
produktif saat pandemi covid-19
Beny Susanto menunjukkan ikan hasil budidaya di Pesantren Sunan Kalijaga, Panggungharjo, Sewon, Bantul.(FOTO : Star jogja)

STARJOGJA.COM, Info – Memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2019, Keluarga Besar Ponpes Sunan Kalijaga Gesikan akan menggelar acara 1.000 Shalawat dan Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa, Kamis (17/10/19).

Acara akan digelar di Ponpes Sunan Kalijaga Gesikan RT 05 Jaranan Panggungharjo Sewon Bantul. Tema yang diusung dalam acara tersebut adalah Mengkader Santri, Mencintai Demokrasi dan NKRI, dengan pembicara Kiai Heri Kuswanto (Pengasuh Ponpes Lintang Songo), Gus Fahmi (PW LPPNU DIY) dan Ustaz Jamiludin (Yayasan Kodama).

“Kami mengajak dan mengundang secara terbuka, kepada seluruh warga DIY untuk merayakan hari santri dengan 1.000 Sholawat dan Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa,” ujar Gus Beny melalui rilis yang diterima Starjogja.com, Rabu (16/10/2019).

Baca Juga : Ponpes Sunan Kalijaga Ucapkan Selamat Natal 2018

Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Kalijaga Gus Beny mengucapkan selamat bertugas kepada Presiden dan wakil presiden terpilih. Gus Beny mengajak seluruh masyarakat Indonesia mensyukuri terpilihnya Jokowi dan KH. Ma’ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Prabowo dan Sandiaga Uno yang legowo denagn menunjukkan sikap kesatria. “Proses demokrasi berjalan dengan baik. Bahkan mereka saling berkunjung, berjabat tangan sebagai bentuk sportifitas dan pendidikan politik yang baik,” ujar Gus Beny.

Sikap menerima hasil pemilu, dengan tanpa menghujat, mencaci dan menghasut kebencian, mengajak permusuhan, lanjut Gus Beny, merupakan cermin fatsun politik yang adiluhung dan syukur nikmat, bukan kufur.

Menurut Gus Beny, kufur nikmat di era demokratis dan bebas berekspresi saat ini antara lain menyebar hoaks, ujaran kebencian, fitnah dan memecah belah persaudaraan, dan persatuan nasional.

“Kebesaran, kemajuan bangsa dan negara dirajut atas persudaraan atas kemanusiaan (ukhuwah basyaariyah), kebangsaan (ukhuwah wathoniyah) dan agama (ukhuwah islaamiyah). Tak akan pernah cukup hanya persaudaraan atas agama (ukhuwah islamiyah), karena pincang dan bengkok,” kata dia.

Desa Nglanggeran dan Desa Pentingsari Masuk 100 Dunia

Previous article

Menciptakan Tubuh Merasa Rileks Bebas Stres

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kab Bantul