Kab Kulonprogo

18 Early Warning System di Kulonprogo Tidak Berfungsi

0
18 early warning system di Kulonprogo

STARJOGJA.COM, Info –  Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Kulonprogo, Hepy Eko Nugraha menyebut ada 18 early warning system di Kulonprogo atau alat deteksi dini longsor yang tidak berfungsi dengan baik.

Di seluruh Kulonprogo, BPBD Kulonprogo telah menyebar 90 EWS. Namun, hanya 72 EWS yang berfungsi dengan baik sehingga ada 18 early warning system yang tidak berfungsi.

“Ada yang sudah berada di kami, ada yang masih di masyarakat. Belum kami perbaiki karena menurut kami belum mendesak,” kata Hepy kepada Harianjogja.

Baca Juga : Ini EWS Buatan Bantul

Ia menjelaskan keberadaan EWS longsor perlu dipahami warga sebagai penanda tanah retak yang berpotensi longsor dan bukan pendeteksi getaran tanah. “Fungsi EWS dipasang jika di sana ada potensi retakan yang bisa longsor,” jelasnya.

Peletakkan EWS tidak bisa dilakukan di setiap titik, melainkan di tempat-tempat tertentu dengan tanah retak yang berpotensi longsor. Dengan demikian, pemasangan EWS hanya menjadi alat peringatan bagi warga bahwa tanah barangkali meluncur. “EWS hanya untuk satu titik [tanah yang berpotensi longsor], enggak bisa untuk satu kawasan,” ujarnya.

Bahkan ada salah satu kawasan di Soropati, Hargotirto, Kokap yang ia pasangi dua EWS sekaligus karena retakannya terlalu panjang. “Untuk mendeteksi retakannya mana yang meluncur ini kan belum tahu,” katanya.

Meski begitu, tak setiap waktu EWS menyala dan menjalankan fungsinya. Kepala Desa Sidomulyo, Kabul, mengaku dirinya mematikan EWS di desanya pada musim kemarau karena dirasanya tidak berfungsi. “Nanti dihidupkan saat mau musim hujan,” kata Kabul.

Menanggapi hal ini, Hepy menyerahkan sepenuhnya pemeliharaan EWS pada masyarakat. “Tidak mungkin BPBD merawat seluruh EWS, jadi kami serahkan pada warga. Beberapa desa yang sudah terbiasa dengan bencana memang bisa saja mematikan EWS sementara waktu,” kata dia.

Ia menekankan, meskipun sudah dipasangi EWS, pemahaman warga terkait apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana perlu ditingkatkan. “Yang lebih penting adalah kesiapan warga,” tegasnya.

Kanker Payudara Sebabkan 22 Ribu Kematian

Previous article

Bonek Mania Membuat Kericuhan di Gelora Bung Tomo

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *