Kab Kulonprogo

Misi Pasar Sempulur Minimkan Sampah

0
Pasar Sempulur
Pasar Sempulur (harianjogja)

STARJOGJA.COM, Info – Potensi wisata di Kulonprogo saat ini salah satunya dengan berwisata di Pasar Sempulur yang dilaksanakan secara rutin tiap hari Sabtu. Pasar kuliner dan kerajinan ini baru saja dirilis pada Sabtu (19/10/2019) lalu ini Pokdarwis Samigaluh membudayakan pengurangan potensi sampah pada pengunjung. Yaitu tidak boleh menggunakan wadah yang dapat berpotensi jadi sampah anorganik.

Ketua Pokdarwis Samigaluh, Setiyoko, mengatakan kepada Harianjogja.com, Jumat (1/10/2019), jika pasar ini akan rutin dibuka di Camp Ground Watu Kruyuk, Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, setiap hari Sabtu mulai pukul 13.13 – 21.21 WIB.

Para pedagang yang merupakan warga Desa Pagerharjo menjajakan berbagai kuliner dengan alat makan asli untuk meminimalisir penggunaan plastik sekali pakai. Jika tidak diwadahi alat makan asli, maka pedagang akan menggunakan bahan alami untuk membungkus makanan.

Baca Juga : Cari Kuliner Kuno di Pasar Lawas Mataram Kotagede 2019

Misalnya, nasi bakar, timus, geblek, dan beberappa gorengan lain yang dibungkus daun pisang. Minuman pun tak luput dari aturan ini. Jika tidak menggunakan gelas kaca, pedagang akan menaruh ws degan maupun dawet ke gelas bambu ataupun batok kelapa.

“Kami ingin mengedukasi masyarakat baik pembeli dan pedagang untuk membatasi penggunaan plastik dan kertas, terutama plastik ya, yang sekali pakai,” ujar Yoko, sapaannya.

Sementara itu, jika ingin membawa pulang makanan, maka pengunjung disarankan untuk membawa wadah makan sendiri. “Kalau makanan kering bisa dibungkus dengan totebag ataupun besek yang kami sediakan,” ujarnya.

Keunikan Pasar Sempulur tak sampai di situ. Di sana, pengunjung dilarang bertransaksi dengan uang rupiah. Sebelum jajan, pengunjung harus menukarkan rupiah dengan mata uang Sempulur, yaitu kepingan koin dari kayu. Koin ini juga jadi bentuk edukasi Pokdarwis Samigaluh untuk mengajak pengunjung mengelola limbah kayu.

“Ini sebagai bentuk edukasi kami menumbuhkan jiwa rekoso, tidak serba instan. Di era konsumtif seperti ini, sampah sudah banyak di Pagerharjo, makanya kami ajak kembali ke zaman simbah dulu. Jual beli tanpa plastik pun bisa, dengan memanfaatkan apa yang sudah disediakan alam,” kata Yoko.

Sumber : harianjogja.com

Dinkes, ini Penyebaran Penyakit di Musim Pancaroba

Previous article

My Chemical Romance Manggung 20 Desember 2019

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *