Kab BantulNews

BPBD Bantul Waspadai Sejumlah Aliran Sungai Rawan Banjir

0
rawan banjir
Ilustrasi Banjir Bantul

STARJOGJA.COM, BANTUL – BPBD Bantul waspadai sejumlah aliran sungai yang rawan banjir. Sejumlah wilayah dipetakan berpotensi mengalami banjir karena luapan air sungai ketika musim hujan dengan intensitas tinggi.

Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto menyebutkan kabupaten Bantul punya sejumlah sungai yang menjadi muara penampung air dari utara. Sungai itu rawan banjir. Menurutnya, Sungai Opak dan Oyo menjadi sungai yang diwaspadai karena menjadi tumpuan dari sungai sungai kecil yang ada wilayah sekitarnya.

” Kedua sungai ini menjadikan wilayah kecamatan Imogiri, Pundong, Kretek dan Sanden wilayah jadi langganan banjir,” jelas Dwi kepada Star Jogja FM, Selasa (05/11).

Selain itu, BPBD Bantul juga mewaspai keberadaan Sungai Winongo yang membelah Kota Bantul serta Sungai Code yang melewati wilayah Kecamatan Sewon.
Masyarakat juga dimintai mewaspadai aliran Sungai kuning yang bisa memicu terjadinya banjir di wilayah Wonokromo Pleret Bantul.

“Potensi-potensi luapan air sangat tinggi, karena kondisi sungai yang sudah tidak sesuai dengan harapan kita bersama, di kanan kiri banyak tumbuhan yang tidak beraturan yang itu bisa menghambat lajunya air sungai, sehingga luapan-luapan di sekitar pendangkalan pasti akan terjadi. ,” katanya.

Menurut dia, kalau untuk mencegah banjir tidak dapat dilakukan, namun untuk meminimalkan dampak agar tidak berakibat korban jiwa dan materiil diupayakan dengan memantau kondisi air sungai di utara, apabila berpotensi meluap saat hujan, maka warga diminta menjauh dari bantaran sungai.

” warga di bantaran sungai harus waspada jika utara hujan deras.Carilah tempat yang aman untuk mengamankan barang berharga,” himbaunya.

Dwi juga mengatakan, dalam menghadapi musim pancaroba dan musim hujan tahun ini, BPBD Bantul juga mendirikan 20 pos pantau di beberapa titik wilayah Bantul yang berdasarkan historis atau pengalaman tahun lalu terjadi bencana atau kejadian usai hujan lebat mengguyur Bantul. BPBD Bantul juga menjalin kerjasama dengan relawan dan BPBS Sleman dan Kota Jogja untuk memantau kondisi debit air.

“Pos pantau salah satu fungsinya untuk mengamati gejala awal pada saat terjadi angin, hujan yang cukup lebat dengan durasi panjang, jadi untuk melihat, memantau dini terkait dengan kejadian-kejadian yang mungkin terjadi pasca-hujan lebat itu. Titik penentuan berdasarkan historis data kejadian.Ada komitmen untuk memberikan laporan jika ada kenaikan debit air,” katanya.

Dwi menghimbau masyarakat siaga untuk menghadapi segala kemungkinan jika terjadi bencana. Ini mengingat Bantul merupakan wilayah yang rawan bencana

” Jadilah keluarga si tatang , keluarga siap, tanggap dan tangguh dalam menghadapi bencana,” himbaunya.

Bayu

Jam Kerja Dikurangi, Microsoft Sebut Produktifitas Kerja Meningkat 40%

Previous article

Piala Asia U-19, Pelatih Utak Atik Posisi Pemain

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kab Bantul