Kota JogjaNews

Dishub: Jogja Butuh Lahan Parkir di Luar Pusat Kota

0
jogja wisatawan

STARJOGJA.COM, JOGJA – Tingginya wisatawan yang berkunjung ke Jogja pada akhir pekan lalu menimbulkan kemacetan di sejumlah ruas jalan. Kesemerawutan diperparah dengan banyaknya bus wisatawan yang masuk ke Kota Jogja.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Jogja Agus Arif Nugroho mengatakan jawatannya bisa saja melarang bus-bus wisatawan untuk masuk ke Kota Jogja. Namun, kebijakan tersebut belum mampu memberikan solusi.

“Kalau melarang bus masuk Kota Jogja gampang, tinggal pasang plang larangan selesai. Tetapi itu bukan solusi untuk saat ini,” katanya dikutip dari Harianjogja.com pada Selasa (12/11/2019).

Baca juga: Cegah kemacetan, taksi online dilarang naik turunkan penumpang di Malioboro

Sebaliknya, kata Agus, saat ini yang dibutuhkan adalah ketersediaan lahan parkir di luar pusat kota. Begitu juga dengan ketersediaan angkutan seperti bus Trans Jogja dari lokasi parkir bus di luar pusat kota ke pusat kota.

Menurut Agus, pada libur akhir pekan lalu terjadi peningkatan jumlah bus pariwisata yang masuk ke Jogja. Puncaknya terjadi pada Sabtu (9/11/2019). Jumlah bus pariwisata yang masuk kota Jogja mencapai 1.100 unit. Padahal kapasitas parkir yang ada di kawasan utama wisata yaitu di Parkir Senopati, Abu Bakar Ali dan Ngabean hanya antara 230 hingga 300 unit.

Adapun kapasitas satuan ruang parkir untuk bus pariwisata berukuran besar di ketiga lokasi tersebut rata rata hanya mencapai 98 unit.

“Karena jumlah bus yang masuk banyak dan ruang parkir tidak mencukupi, terjadi luberan parkir bus di tepi jalan. Kami tetap berupaya agar bus tidak parkir di tepi jalan,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Dishub DIY Sigit Sapto Raharjo mengatakan kemacetan yang terjadi di Jogja tidak hanya disebabkan oleh pertumbuhan kendaraan di DIY saja tetapi juga kendaraan yang melewati DIY. Kondisi tersebut tidak terlepas dari status DIY sebagai kawasan wisata sehingga berdampak pada meningkatnya volume kendaraan.

“Bagaimana bus-bus besar itu tidak masuk ke dalam kota itu menjadi keinginan kami, tetapi kewenangannya ada di Kota Jogja,” tutur Sigit.

Menurut Sigit, ada sejumlah alternatif lokasi parkir yang jauh dari kota. Seperti Eks STIE Kerja Sama, JEC, Terminal Jombor maupun Terminal Giwangan. Wisatawan kemudian bisa diangkut dengan kendaraan freeder seperti Trans Jogja. Bisa juga menggunakan shuttle wisata Si Thole.

“Kalau bus-bus wisata tidak masuk ke area kota selain mencegah terjadinya kemacetan, lahan parkirnya juga bisa digunakan untuk parkir sepeda motor dan mobil,” katanya.

Selalu Merasa Bahagia Bisa Lebih Sehat

Previous article

Inilah 2 Warna Cat Mobil Yang Rentan Rusak

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja