Kab GunungkidulNews

Tanah Ambles Terjadi di Gunungkidul Tengah dan Selatan

0
pergerakan tanah
Ilustrasi Tanah Ambles

STARJOGJA.COM, GUNUNGKIDULTanah Ambles Mayoritas Terjadi di Gunungkidul Sisi Tengah dan Selatan. BPBD Gunungkidul mencatat hingga Minggu (12/1/2020) ada lima kejadian tanah ambles. Kebanyakan kejadian itu terjadi di wilayah Gunungkidul bagian tengah dan selatan.

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki, mengatakan keberadaan sungai bawah tanah diduga menjadi penyebab munculnya sinkhole di sejumlah wilayah di Bumi Handayani.

“Amblesan terjadi karena air hujan masuk ke ponor atau lubang alam dalam struktur tanah yang menuju ke sungai bawah tanah,” kata Edy kepada Star Jogja FM, Senin (13/01).

Menurutnya, kejadian ini kebanyakan terjadi di wilayah tegalan ataupun tanah kosong. Namun, diakuinya ada juga kejadian yang terjadi di dekat pemukiman warga Panggang.

” Untuk meminimalkan dampak, dibutuhkan peta sungai bawah tanah karena amblesan tanah erat kaitannya dengan aliran tersebut. Untuk langkah awal kami pasang tanda dan juga police line agar warga tidak mendekat,” jelasnya.

Menurut dia, pemetaan sungai bawah tanah tidak hanya melihat peta potensi kerawanan sinkhole, tetapi untuk melihat potensi sumber mata air. Dia tidak menampik saat kemarau banyak wilayah di Gunungkidul mengalami krisis air bersih.

“Sumber-sumbernya memang banyak, tapi letaknya berada jauh di dalam tanah. Jadi, harapannya dengan pemetaan bisa membantu dalam upaya mengatasi masalah krisis air saat kemarau,” katanya.

Sebanyak tujuh kecamatan di Kabupaten Gunungkidul masuk kawasan rawan longsor dan berpotensi terjadi tanah ambles. Untuk mengantisipasi terjadinya bencana yang menimbulkan korban jiwa, warga diimbau waspada terutama saat menemukan permukaan tanah yang turun.

Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada beberapa waktu lalu melakukan pemetaan wilayah bersama Dinas Pekerjaan Umun Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUP-ESDM) DIY berkaitan dengan wilayah yang di bawahnya merupakan batu gamping.

“Ada beberapa kriteria terkait dengan potensi tanah ambles yakni daerah ledokan dan di bawahnya ada konektivitas sungai bawah tanah,” ujar Dosen Fakultas Geografi UGM yang terjun melakukan penelitian dan pemetaan wilayah, Agus Hendratno, Kamis (29/8).

Tangkal Klitih JPW Minta Jam Belajar Diaktifkan Lagi

Previous article

Sebanyak 28 Bis Akan Melayani Rute 3 Kecamatan di Sleman

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *