Kota Jogja

Ekonomi di DIY 2019 Tumbuh 6,60 Persen

0
PKL Malioboro positif Covid-19
Malioboro selalu terjaga kebersihannya (foto : Kanzun Dinan)

STARJOGJA.COM, Info – Ekonomi di DIY selama 2019 tumbuh 6,60 persen (c-to-c). Heru Margono Kepala BPS Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ekonomi di DIY tumbuh pesat dibanding tahun 2018 sebesar 6,20 persen.

“Secara sektoral pertumbuhan tersebut dimotori oleh lapangan usaha konstruksi yang tumbuh 14,39 persen,npengadaan air, pengolahan sampah, limbah, dan daur ulang yang tumbuh sebesar 8,90 persen, dan penyediaan akomodasi dan makan minum yang tumbuh sebesar 8,89,” katanya Rabu (5/2/2020).

Heru mengatakan di sisi lain, penopang utama pertumbuhan ekonomi DIY dari sisi pengeluaran adalah komponen pembentukan modal tetap bruto yang tumbuh 9,74 persen dan pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga yang juga tumbuh cukup tinggi sebesar 9,58 persen.

Baca Juga : Ekonomi DIY Triwulan II-2018 Tumbuh 5,90 Persen

” Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang diukur dari nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2019 mencapai Rp141,4 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp104,5 triliun,” katanya.

Heru menjelaskan perekonomian DIY triwulan IV-2019 terhadap triwulan IV- 2018 juga tumbuh 6,16 persen (y-on-y) lebih rendah dibanding pertumbuhan periode yang sama 2018 yang tumbuh 7,39 persen. Dibanding triwulan III-2018 perekonomian DIY juga tumbuh sebesar 0,80 persen (q-to-q), lebih tinggi bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 0,66 persen.

“Andil terbesar pertumbuhan ekonomi DIY selama 2019 (c-to-c) adalah lapangan usaha konstruksi, yaitu sebesar 1,47 persen, diikuti oleh penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 0,85 persen dan informasi dan komunikasi sebesar 0,83 persen,” katanya.

Sementara dari sisi PDRB pengeluaran, andil terbesar pertumbuhan ekonomi DIY selama 2019 (c-to-c) masih didominasi oleh komponen pembentukan modal tetap bruto dan pengeluaran konsumsi rumah tangga, masing-masing sebesar 2,71 persen dan 2,24 persen.

Bayu

Wah Orang Kaya Masih Rendah Bayar Pajak

Previous article

Menyulap Harga Garam Rp200 per Kg Jadi Puluhan Ribu

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja