Kota JogjaNews

Susur Sungai Tidak Boleh Diikuti Anak-Anak

0
susur sungai anak
BPBD DIY Minta Masyarakat Siap hadapi Potensi Bencana

STARJOGJA.COM. JOGJA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) DIY menilai, ada salah persepsi terhadap kegiatan susur sungai. Susur Sungai Tidak Boleh Diikuti Anak-Anak.

Kepala Pelaksana Badan , Biwara Yuswantana mengungkapkan, kegiatan yang dilakukan pelajar SMPN 1 Turi tersebut merupakan pengenalan alam, bukan susur sungai.

” Kegiatan SMPN 1 Turi adalah kegiatan Pramuka yaitu menyusuri sungai dalam rangka pengenalan alam, bukan kegiatan susur sungai dalam pengertian atau tujuan mitigasi bencana,” jelas Biwara dalam keterangan tertulisnya kepada awak media, Minggu (23/02).

Kembali Ia menjelaskan, kegiatan susur sungai dalam makna sebenarnya memiliki dua pengertian atau wujud aktivitas yang berbeda. Pertama, susur sungai yang dilakukan untuk konteks mitigasi bencana. Tindakan ini dilakukan untuk memetakan spot-spot sungai yang rawan bencana. Kedua, susur sungai dengan melakukan pembersihan sungai untuk mengurangi potensi yang bisa memicu terjadinya bencana.

” Susur Sungai dalam konteks penanggulangan bencana atau mitigasi bencana harus dilakukan oleh peserta yg sudah dewasa,” jelas Biwara dalam keterangan tertulisnya kepada Starjogja.com, Minggu (23/02).

BACA JUGA : Susur Sungai Efektif Cegah Banjir Bandang

Ia menegaskan kegiatan itu tidak boleh diikuti oleh anak-anak. Ia memyebut mereka yang akan ikut kegiatan itu harus mempunyai kemampuan pengamanan di air.

” Peserta harus dilengkapi dengan APD ( Alat Pengaman Diri ) dan alat lain yg dibutuhkan,”
tegas Biwara.

Sementara itu, peralatan susur sungai yang umumnya dibawa, sebagai berikut Alat potong kayu, seperti gergaji, gergaji mesin, dan sabit Alat ikat dan tarik, seperti tali tambang dan dadung Alat tanah, seperti cangkul dan sekop Alat ukur, seperti meteran, destometer, jalon ukur kedalaman.Kegiatan sebaiknya juga dilengkapi engan Alat dokumentasi, seperti video dan kamera Alat tulis dan gambar.

Terkait informasi atau video yang beredar di media sosial, Biwara mengimbau kepada masyarakat agar tidak ikut menyebarkan unggahan itu. Sebab, informasi dimungkinkan dapat menyebabkan trauma bagi anak-anak.

“Mohon informasi kejadian tidak menimbulkan trauma di kalangan anak. Tetapi kegiatan pengenalan alam tetap dilaksanakan dengan memperhatikan keselamatan seperti cuaca, potensi ancaman,” ujar Biwara.

BMKG Ingatkan Ancaman Banjir Bandang di DIY

Previous article

13 Anak Diamankan Karena Bawa Senjata Tajam

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja