Kota JogjaNews

Keluarga Korban Covid-19 Menduga Ayahnya Tertular Saat Di Jogja

0
riset covid-19 singapura

STARJOGJA.COM, JOGJA – Kasus positif Covid-19 di DIY tak hanya terjadi melalui kasus impor dari luar daerah.

Salah satu keluarga pasien positif Covid-19 asal Depok, Sleman yang meninggal dunia pada 21 Maret lalu membeberkan dugaan penularan Covid-19 dan riwayat almarhum.

Dikutip dari Harianjogja.com pada Sabtu (11/4), Fandy Hanifan, putra sulung almarhum Sudarto, 70, yang meninggal dunia akibat virus Corona sangat yakin jika ayahnya terinfeksi virus Corona selama berada di Jogja, yakni tertular dari orang lain yang ditemuinya di Jogja, bukan kasus impor seperti kebanyakan kasus positif Corona di DIY.

Baca juga : Seruan Paskah di Tengah Wabah Virus Corona

“Bapak itu enggak ada perjalanan ke luar [ke luar negeri maupun ke luar daerah], karena kondisinya sudah sakit strok enggak bisa ke mana-mana,” tegas Irvan, Rabu (8/4) lalu.

Namun hingga kini pihak keluarga masih bertanya-tanya dari mana almarhum tertular virus Corona di Jogja. Irvan menduga ada sejumlah aktivitas yang disinyalir menyebabkan ayahnya terinfeksi Covid-19. Pertama dari adiknya yang baru puang dari Selandia Baru, dari para kolega yang menjenguk ayahnya di rumah saat sakit atau dari lingkungan RS Bethesda tempat almarhum menjalani terapi strok sebelum meninggal.

Irvan menceritakan, adiknya yang bernama Sari, 32, baru pulang dari Selandia Baru pada 10 Maret lalu, dengan transit semalam di Jakarta. Sari berangkat ke Selandia Baru pada 29 Februari 2020. Saat itu, kata dia, belum ada kasus virus Corona di Selandia Baru. Sedangkan di Jakarta (saat transit dari Selandia Baru), adiknya hanya semalam karena esok harinya langsung terbang ke Jogja.

Sebelumnya pada 1 Maret, almarhum sudah diopname di RS Betehsda karena penyakit strok, dan diperbolehkan pulang pada 5 Maret. Almarhum dijadwalkan terapi pertama dan kedua pada 12 dan 16 Maret. Namun, sejak 15 Maret atau lima hari sejak bertemu Sari yang pulang dari luar negeri, almarhum sudah mulai panas.

Irvan dan keluarga tetap membawa ayahnya terapi pada 16 Maret. Kondisi ayahnya memburuk pada 18 Maret dengan gejala mengarah ke Covid-19, yakni selain demam juga sesak napas. Keluarga akhirnya membawa almarhum kembali berobat ke RS Bethesda.

Petugas medis langsung memperlakukan pasien dengan standar Covid-19. Yakni ditempatkan di ruang isolasi, sedangkan petugas medis mengenakan alat pelindung diri (APD). Ayahnya dinyatakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Terkait penularan virus Corona di Jogja yang dialami pasien kasus 10 tersebut Pemprov DIY memberi tanggapan.

Juru Bicara Pemerintah DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih menyatakan sejauh ini di DIY belum terjadi transmisi lokal. Pasalnya sebuah kasus baru bisa dikatakan transmisi lokal jika penularannya dari kasus positif generasi kedua kepada generasi ketiga.

Pada Kasus 10 misalnya, menurutnya itu belum bisa dikatakan transmisi lokal.

Bayu

Pemerintah Resmi Alihkan Cuti Bersama Idul Fitri 2020

Previous article

Solskjaer Dikabarkan Akan Lepas Alexis Sanchez

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja